Jutaan Rakyat Yaman Berdemonstrasi Turun ke Jalan, Minta Lebih Banyak Serangan ke Israel
Para demonstran meminta Angkatan Bersenjata Yaman lebih banyak melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Jutaan rakyat Yaman dilaporkan berunjuk rasa membanjiri jalan-jalan di negara itu demi mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Dalam unjuk rasa yang digelar hari Jumat, (26/7/2024), itu para demonstran meminta Angkatan Bersenjata Yaman lebih banyak melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Mereka tampak membawa bendera Palestina dan Yaman. Kemudian, mereka meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika Serikat dan anti-Israel.
Serangan Israel di Kota Hodeidah, Yaman, beberapa hari lalu menjadi perhatian para demonstran.
Mereka menginginkan tentara Yaman segera membalas serangan itu. Lebih lanjut, mereka mengaku siap menghadapi konfrontasi langsung dengan Israel dan AS yang menjadi sekutunya.
Dalam acara itu para demonstran menegaskan kembali dukungan rakyat Yaman kepada rakyat Palestina.
Menurut mereka, rakyat Palestina adalah rakyat yang berani dan tidak takut oleh agresi apa pun.
Mereka turut mengecam negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Media Yaman memperkirakan ada lebih dari 2 juta orang yang menghadiri aksi unjuk rasa.
Para demonstran memuji Angkatan Bersenjata Yaman dan meminta ada lebih banyak tindakan militer sebagai bagian dari tahap kelima dari operasi anti-Israel.
“Musuh memicu kemarahan kita dengan membakar Al-Hodeidah untuk mendapatkan kemenangan palsu, dan operasi kita berlanjur; balas dendam tak bisa dihindari,” kata demonstran dikutip dari PressTV.
Baca juga: Houthi Ulangi Ancaman ke Israel, Akui Sedang Siapkan Respons Besar
Mereka menyampaikan pesan kepada negara-negara Arab dan negara-negara muslim.
“Jika kalian enggan membela rakyat Palestina, maka pertahankan kehormatan kalian yang sudah dilecehkan oleh Netanyahu.”
“Kalian pantas bertindak dan membiarkan musuh kalian mendengar suara kemarahan kalian, untuk menunjukkan bahwa kalian hidup dan bahwa rezim yang memalukan itu tidak mewakili kalian.”
Yaman rutin menggelar unjuk rasa tiap Jumat sejak perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.
Di samping itu, Yaman juga sudah melancarkan operasi anti-Israel di perairan internasional guna memaksa Israel mengkhiri perang di Gaza.
Serangan balasan segera tiba
Kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman mengirim sinyal akan adanya serangan balasan terhadap Israel dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Israel menyerang Kota Hodeidah di Yaman pada hari Sabtu, (20/7/2024), dengan puluhan jet tempur.
Serangan itu adalah respons Israel atas serangan Houthi sehari sebelumnya yang menargetkan ibu kota Israel, Tel Aviv.
Tak lama setelah Hodeidah diserang, Houthi langsung bersumpah akan membalas rezim Zionis itu.
“Dalam beberapa hari ke depan akan ada banyak kejutan,” kata Ali Al-Qahoum, seorang pejabat biro politik Houthi, dikutip dari PressTV.
Baca juga: Serangan Balasan Segera Tiba, Houthi: Israel Sudah Buka Pintu Neraka, Tentara Yaman Akan Menyerang
Al-Qahoum menyebut target serangan balasan Houthi akan meliputi wilayah luas di tanah Palestina yang kini diduduki Israel.
Sebelumnya, dia juga memperingatkan Israel bahwa serangan balasan yang kuat Houthi akan menjadi “gempa bumi” bagi Israel.
Di samping itu, dia menasihati warga Israel agar tidak banyak bersukacita karena Israel tidak akan lolos dari hukuman.
“Pilihan kalian adalah pindah dan kembali ke tempat kalian berasal atau bertahan di tempat perlindungan,” katanya.
“[Upaya] perlindungan oleh Amerika dan Inggris tidak akan membantu kalian, dan tangan yang melanggar kedaulatan Yaman dan menyerang sumber dayanya serta rakyatnya akan dipotong.”
“Pintu neraka” sudah dibuka
Pejabat Houthi lainnya, Hezam Al-Assad, memperingatkan bahwa serangan balasan terhadap Israel bakal dilancarkan. Serangan itu akan menargetkan fasilitas militer dan keamanan Israel.
Al-Assad menyebut pasukan Yaman kini memasuki tahap kelima operasi militer mereka. Menurut dia, jumlah korban sipil akan meningkat dalam serangan terhadap Israel itu.
“Zionis telah membuka pintu neraka dengan menargetkan Pelabuhan Hodeidah di Yaman, dan bahwa pelabuhan, pusat keamanan, dan pusat militer, yang ada jauh di dalam wilayah Palestina yang diduduki akan diserang tentara Yaman.
Dia juga mengecam sejumlah negara Arab yang menurutnya malah membantu Israel di tengah gejolak perang Gaza.
“Sejumlah negara Arab sudah kelewatan karena mendukung Zionis dengan cara membuat jalur darat ketimbang Laut Merah, dan membuka zona udara mereka dan menyebut gerakan Hamas sebagai teroris. Kami memperingatkan bahwa balasan mereka sedang dalam perjalanan.”
Baca juga: Pelabuhan Hodeidah Masih Terbakar Beberapa Hari Setelah Serangan Udara Israel di Yaman
Dia menegaskan bahwa serangan Israel terhadap warga sipil akan dibalas.
“Balasan Yaman atas serangan rezim Zionis terhadap Pelabuhan Hodeidah akan berbeda, suatu pembalasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang akan membuat si penyerang menyesali perbuatan mereka,” ucap dia.
Di media sosial X, Al-Assad juga kembali memperingatkan serangan balasan terhadap Isael.
Bahkan, dia juga mengutip ayat Al-Quran. “Kita segera menyaksikan hari ketika langit akan meleleh seperti logam yang meleleh.
(Tribunnews/Febri)