Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Invasi Israel ke Lebanon Diprediksi Terjadi dalam 24 Jam, Merkava dan Iron Dome Dikerahkan ke Utara

Video memperlihatkan pergerakan kavaleri tank dan kendaraan lapis baja Israel besar-besaran ke wilayah utara yang berbatasan dengan Lebanon.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Invasi Israel ke Lebanon Diprediksi Terjadi dalam 24 Jam, Merkava dan Iron Dome Dikerahkan ke Utara
Kolase Tribunnews
Israel diprediksi akan menyerang Lebanon dalam hitungan jam ke depan. Tank Merkava dan kendaraan lapis baja dikerahkan ke Utara, wilayah yang berbatasan dengan Lebanon. 

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Hari Minggu malam waktu setempat (28/7/2024), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mendapat "lampu hijau" untuk menyerang Hizbullah di Lebanon. Israel diprediksi akan melakukan serangan darat dalam 24 jam ke depan.

Beberapa jam sebelumnya, para petinggi militer Israel atau IDF telah dengan suara bulat menyusun rencana operasi militer terhadap Lebanon.

Daftar petinggi IDF yang hadir dalam rapat di antaranya Kepala Staf IDF, Herzi Halevi, Kepala Komando Utara, hingga Kepala Direktorat Intelijen.

Dengan adanya lampu hijau dari eselon politik Israel, serangan darat diperkirakan segera berlangsung.

"Izin" serangan ke Lebanon diberikan untuk merespons serangan--yang dituding--yang dilakukan Hizbullah terhadap belasan anak-anak dan remaja yang tengah bermain sepak bola di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, Sabtu (27/7/2024) sore.

Di media sosial, beredar video yang memperlihatkan pergerakan kavaleri tank dan kendaraan lapis baja Israel besar-besaran ke wilayah utara yang berbatasan dengan Lebanon.

Di antara yang terlihat adalah Tank Merkava dan konvoi batrei pertahanan udara Iron Dome.

Berita Rekomendasi

Hizbullah telah membantah bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams. Kelompok pejuang Lebanon itu juga menyebut roket tersebut berasal dari Iron Dome yang gagal menghancurkan target.

Kelompok Hezbollah dikabarkan juga dalam kondisi siaga satu sepanjang Minggu (28/7/2024).

Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah disebut telah memberikan izin untuk berperang habis-habisan jika Israel berani melakukan serangan darat ke Lebanon.

"Kami tidak menginginkan perang skala penuh dengan Israel, tetapi siap untuk itu. Perlu diingat, setiap serangan besar ke Lebanon dapat menyebabkan keterlibatan "Poros Perlawanan," katanya.

Di Ambang Perang Besar

Aaron David Miller, seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace, kepada CNN menggambarkan situasi yang terjadi saat ini.

"Perang ini berpotensi menciptakan situasi yang belum pernah kita lihat di kawasan ini: perang regional besar, yang dapat melibatkan Teluk”.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas