Bulsae-4 Korut Ketahuan Beraksi di Donbass, Bisa Bikin Tank Ukraina Makin Tekor
Kendaraan tersebut adalah Bulsae-4, sebuah sistem rudal antitank gerak cepat jarak jauh yang bisa bikin tank-tank milik militer Ukraina makin tekor.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Rusia ketahuan mulai menggunakan kendaraan lapis baja buatan Korea utara (Korut) untuk memerangi prajurit Ukraina.
Kendaraan tersebut adalah Bulsae-4, sebuah sistem rudal antitank gerak cepat jarak jauh yang bisa bikin tank-tank milik militer Ukraina makin tekor.
Media militer Ukraina, Militarnyi memberitakan bahwa lapis baja tersebut dapat menyerang target di luar garis pandang pada jarak lebih dari 10 kilometer.
Baca juga: Intel Inggris: Rusia Sudah Ngos-ngosan Tapi Paksa Lanjutkan Serangan
Media tersebut mengungkap Bulsae-4 telah digunakan militer Moskow pada bulan Juli ini di sejumlah lokasi di garis depan Donbass.
Meskipun sedikit informasi yang didapatkan mengenai karakteristik rudal ini, Militarnyi mengungkapkan Bulsae-4 merupakan rudal berpemandu yang memiliki stabilisator besar.
Sistem persenjataan ini juga memiliki mode serangan yang menargetkan bagian atas kendaraan lapis baja, yang lapisan bajanya paling tipis.
Peluncur Bulsae-4 terdiri dari paket berputar dengan delapan kontainer rudal yang dipasang pada rangka kendaraan lapis baja beroda M-2010 Korea Utara dengan konfigurasi roda 6x6.
Rudal ini dipandu menggunakan pencari elektro-optik yang dikombinasikan dengan panduan perintah melalui kabel serat optik.
Hal ini memungkinkan operator untuk mengendalikan rudal secara manual melalui video. Selama penerbangan, operator dapat melihat semua fitur medan, objek, dan menavigasi rintangan untuk mencapai target di luar garis pandang atau bahkan di balik perlindungan.
Kemampuan ini juga memastikan akurasi tinggi pada tembakan pertama pada jarak maksimum.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-887: Murka Putin ke AS, Rusia akan Pasang Rudal Menghadap Negara Barat
Sementara Armyrecognition.com memberitakan bahwa Bulsae-4 M-2018 mampu menyerang target sejauh hingga 25 kilometer
Dengan adanya kendaraan antitank tersebut menandakan dukungan militer negerinya Kim Jong Un terhadap upaya perang Rusia di Ukraina semakin terlihat.
Munculnya rudal dan amunisi artileri Pyongyang ini menegaskan bahwa Rusia telah menerima pengiriman amunisi yang signifikan, yang menyoroti kemitraan strategis yang mendalam.
Sifat dan tingkat pengiriman senjata ini, demikian dalam artikel media tersebut, secara pasti masih sulit diukur karena sifat transaksi militer yang tidak transparan pada kedua negara ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.