Kepala Pesantrian Iran Ikut Kecam Upacara Pembukaan Olimpiade 2024 yang Menistakan Agama
“Hari ini, kami mengundang saudara-saudara dan saudari-saudari Kristen kami, untuk bergandengan tangan menuntut para atheis!"
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Tak hanya membuat geram bagi umat Kristen, upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang dituding mengejek khalayak Kristiani ternyata juga membuat umat muslim meradang.
Seperti yang diketahui sebelumnya, seremoni yang berlangsung pada Sabtu (27/7/2024) lalu menuai banyak hujatan karena dinilai memparodikan Yesus Kristus dalam mural terkenal Last Supper karya Leonardo Da Vinci.
Kemarahan yang diungkapkan oleh umat Kristen ini ternyata ikut juga dirasakan Kepala Kesantrian Iran, Ayatollah Alireza Arafi.
Dalam pernyataannya pada hari Selasa (30/7/2024) Arafi turut mengecam penghinaan dalam pembukaan Olimpiade Paris tersebut.
Arafi menyerukan kepada semua penganut tauhid di dunia untuk membentuk front persatuan guna melawan penghinaan semacam itu untuk tidak terjadi lagi.
“Saya mewakili para santri di Republik Islam Iran, mengutuk keras penghinaan ini," buka Arafi dalam pernyataannya seperti yang dikutip Tribunnews dari kantor berita pusat Iran, IRNA.
"Saya sekali lagi menegaskan bahwa kami berdiri bersama penganut tauhid dan orang-orang yang mencintai kebebasan di dunia dalam membela kesucian tauhid di dunia dan menyerukan kepada semua penganut tauhid di dunia untuk membentuk front persatuan iman dan tauhid untuk melawan penghinaan ini dengan seluruh kekuatan mereka.” ungkap Arafi.
Ayatollah Arafi juga ikut menggandeng umat Kristen untuk sama-sama memprotes seremoni yang dinilai menistakan agama tersebut.
“Hari ini, kami mengundang saudara-saudara dan saudari-saudari Kristen kami, serta orang-orang religius di dunia untuk bergandengan tangan dan tidak membiarkan para atheis mengulang tindakan semacam ini!" Kecam Arafi terhadap Panitia Olimpiade Paris 2024.
Di akhir pesannya, Arafi menyerukan kepada para negara dan penguasa yang terus mengajukan agenda anti-religius atau atheis untuk menghentikan upaya-upaya provokatif seperti di pembukaan Olimpiade Paris 2024.
Baca juga: Untung Ada Olimpiade Paris, Manchester City Perpanjang Napas soal Julian Alvarez
Panitia Olimpiade Paris 2024 Sudah Minta Maaf
Sehubungan dengan kontroversi Pembukaan Olimpiade Paris 2024 tersebut, pihak panitia penyelenggara mengaku telah meminta maaf kepada umat Kristen dan pihak lainnya yang tersinggung.
Dalam acara pembukaan tersebut terdapat adegan yang menyerupai lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci yang menampilkan para penari waria dan model transgender.
Menurut penyelenggara, adegan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran "tentang absurditas kekerasan antarmanusia".
Pihak panitia menyayangkan bahwa pementasan yang mereka sajikan ini justru menimbulkan kesan tidak mengenakkan pada kalangan kelompok agama di seluruh dunia.
"Jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun. [Upacara pembukaan] bertujuan untuk merayakan toleransi masyarakat," kata juru bicara Olimpiade Paris 2024, Anne Descamps, dalam konferensi pers, dikutip dari AP.
“Kami yakin ambisi ini tercapai. Jika ada yang tersinggung, kami benar-benar minta maaf,” lanjutnya.
Sementara itu, direktur artistik upacara pembukaan, Thomas Jolly, mengatakan bahwa penistaan agama tidak pernah menjadi tujuannya.
“Keinginan saya bukanlah untuk bersikap subversif, atau mengejek atau mengejutkan,” kata Jolly.
(Tribunnews.com/Bobby)