Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Saudara Palestina Bisa Pecah di Tepi Barat, Brigade Tulkarem Ultimatum Otoritas Palestina

Brigade Tulkarm memberi batas waktu bagi Otoritas Palestina untuk melepaskan salah satu pejuang perlawanannya yang ditangkap di Tulkarm, Tepi Barat.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Perang Saudara Palestina Bisa Pecah di Tepi Barat, Brigade Tulkarem Ultimatum Otoritas Palestina
AFP/MAHMUD HAMS
Militan Palestina dari sayap bersenjata Jihad Islam, Brigade Al-Quds, mengambil bagian dalam latihan militer di selatan Jalur Gaza, Selasa (3/3/2015). Lebih dari 200 pejuang mengambil bagian dalam pelatihan. AFP PHOTO / MAHMUD HAMS 

Perang Saudara Palestina Potensial Pecah di Tepi Barat, Brigade Tulkarem Ultimatum Otoritas Palestina

TRIBUNNEWS.COM - Perang saudara antarsesama entitas Palestina potensial pecah di kawasan Tepi Barat yang sebagian besar diduduki Israel.

Brigade Tulkarm, cabang dari Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) menyatakan kalau personel dinas keamanan di Otoritas Palestina (PA) menangkap salah satu anggotanya setelah mencegat kendaraannya dan menyita senjatanya, Senin (29/7/2024). 

Milisi perlawanan tersebut kemudian mengultimatum dan memberi waktu ke aparat keamanan Otoritas Palestina hingga pukul sepuluh malam untuk melepaskan anggota gerakan perlawanan mereka, Tariq Balidi.

Baca juga: Buah Simalakama Israel, Perlawanan Tepi Barat Berkobar Saat Petempur Gaza Masih Menyala

Brigade Tulkarm menyatakan, "Setelah jam sepuluh, setiap orang yang menahan Tariq adalah orang-orang yang ingin menyeret kota dan kamp serta menyalakan api perang saudara, yang tidak kami inginkan, karena satu-satunya tujuan (perlawanan) kami adalah pendudukan Israel".

Dalam sebuah pernyataan, Brigade Tulkarm menambahkan bahwa pesan yang mereka sampaikan sangat jelas.

“Kami tidak ingin terjadi bentrokan dengan Anda dan kami tidak akan menembaki markas Anda. Yang kami inginkan hanyalah pembebasan Tariq Belidi dan Benguit, untuk menjaga perdamaian sipil,” bunyi pernyataan Brigade Tulkarm kepada aparat keamanan Otoritas Palestina 

BERITA TERKAIT

Pernyataan itu menambahkan, "Kamp yang terkena dampak, menderita kehancuran infrastruktur akibat pendudukan dan penghancuran jaringan air dan listrik. Adalah kewajiban nasional dan agama bagi semua kelompok masyarakat kita untuk berdiri bersama mereka dan mendukung ketabahan dan dukungan mereka, tidak menjadikan kamp tersebut sebagai medan perang bagi dinas keamanan pemerintah," kata mereka.

Sumber lokal mengkonfirmasi kalau dinas keamanan Palestina (Otoritas Palestina) menangkap Tariq Al-Balidi yang dianiaya dan menyita senjatanya di Tulkarem.

Sumber tersebut mengindikasikan, ban-ban dibakar di pintu masuk kamp Tulkarem sebagai protes terhadap penangkapan pemuda, Tariq Al-Balidi, oleh dinas keamanan Otoritas Palestina.

Selama beberapa hari terakhir, dinas keamanan Otoritas di Tepi Barat telah meningkatkan upaya untuk membunuh dan menangkap mereka yang menentang dan menganiaya pendudukan, dari Tulkarem hingga Tubas, melalui penindasan terhadap warga Palestina di Betlehem. 

Jumat lalu, masyarakat Palestina di Tepi Barat berhasil mengeluarkan komandan Batalyon Tulkarem, Muhammad Jaber Abu Shujaa, dari Rumah Sakit Pemerintah  Thabet di Tulkarem, tempat dia menerima perawatan.

Saat dia dirawat, aparat keamanan Otoritas Palestina mengepung lokasi tersebut utnuk menangkapnya. Faksi milisi perlawanan kemudian bergerak menuju rumah sakit tersebut untuk membawanya ke luar dari pengepungan.

Abu Shujaa (26 tahun) dibawa ke rumah sakit setelah terluka akibat ledakan alat peledak selama proses pembuatannya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas