Venezuela Rusuh, Pendemo Tolak Presiden Maduro Menang Pilpres setelah Berkuasa sejak 2013
Venezuela mengalami kerusuhan di berbagai daerah setelah Presiden Maduro dinyatakan menang pilpres 2024. Ia berkuasa sejak 2013.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Ribuan orang di Venezuela menggelar demonstrasi untuk memprotes hasil pemilihan presiden yang dimenangkan oleh kandidat petahana, Presiden Nicolas Maduro.
Pengumuman itu memperpanjang masa jabatan enam tahun ketiganya yang diperoleh Maduro sebagai presiden Venezuela sejak Maret 2013.
Ia adalah penerus pemimpin otoriter Hugo Chávez yang mendirikan Partai Sosialis Bersatu Venezuela (PSUV) dan prinsip populis sayap kirinya, Chavismo.
Sementara Edmundo Gonzalez dan pemimpin oposisi, Maria Corina Machado, mengaku memiliki bukti untuk membantah hasil pilpres tersebut.
"Saya berbicara kepada Anda dengan ketenangan kebenaran. Kami memiliki lembar penghitungan suara yang menunjukkan kemenangan kategoris dan matematis kami yang tidak dapat diubah lagi," kata Edmundo Gonzalez saat puluhan pendukung bersorak di luar markas kampanye di ibu kota, Caracas, Senin (29/7/2024), dikutip dari AP.
Kerusuhan di Venezuela
Ribuan orang melakukan protes beberapa jam setelah Presiden Maduro dinyatakan menang pada Minggu (28/7/2024).
Awalnya protes berlangsung damai, namun situasi menjadi rusuh ketika puluhan polisi dengan perlengkapan huru hara menghalangi pendemo.
Polisi menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan pendemo, yang ditanggapi dengan lemparan baru dan benda lain.
"Kami muak dengan ini, kami menginginkan kebebasan, kami ingin bebas demi anak-anak kami," kata pengemudi taksi sepeda motor Fernando Mejia kepada Reuters saat ia berunjuk rasa di Maracay, Senin.
Lebih dari 100 protes diadakan di kota-kota di seluruh negara kemarin, termasuk di dekat istana presiden di Caracas dan di luar beberapa kantor otoritas pemilu.
Setidaknya dua orang tewas terkait dengan penghitungan suara atau protes — satu orang tewas pada malam hari di negara bagian perbatasan Tachira dan satu lagi di Maracay pada Senin.
Baca juga: Nicolas Maduro Klaim Kemenangan dalam Pemilu Presiden di Venezuela
Pendemo yang menentang kemenangan Presiden Maduro juga merobohkan patung mantan presiden dan pendahulu Maduro, Hugo Chávez di negara bagian Falcón.
Mereka juga merobek poster-poster pemilu Presiden Maduro, seperti diberitakan ABC Net.
Dewan Pemilihan Nasional Lamban Rilis Hasil Pilpres, Pendemo Ragukan Kemenangan Presiden Maduro
Dewan Pemilihan Nasional Venezuela mengumumkan hasil pemilu di negara Amerika Selatan itu pada Minggu tengah malam.
Presiden Maduro dinyatakan menang pilpres setelah mendapat 51 persen suara, mengalahkan kandidat oposisi utama, Edmundo Gonzalez yang memperoleh 44 persen suara.
Namun, dewan tersebut tidak segera merilis hasil penghitungan suara dari masing-masing 30.000 tempat pemungutan suara di Venezuela.
Lambannya respons Dewan Pemilihan Nasional itu menghambat oposisi untuk menantang hasil pilpres.
Pihak Edmundo Gonzalez mengklaim menang pilpres dengan perolehan 73,2 persen suara.
Namun, lembaga survei independen menyebut hasil itu tidak masuk akal.
Sementara, para pemimpin oposisi serta pengamat asing mendesak otoritas pemilu untuk merilis hasil penghitungan suara.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)