Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ismail Haniyeh Tewas Akibat Rudal yang Dikirim dari Luar Iran, Berikut Kronologis Lengkapnya

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan seorang pengawalnya tewas setelah tempat tinggal mereka di Teheran, Iran, menjadi sasaran rudal.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Ismail Haniyeh Tewas Akibat Rudal yang Dikirim dari Luar Iran, Berikut Kronologis Lengkapnya
Arif Hudaverdi Yaman/Anadolu/Getty Images
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam sebuah wawancara awal tahun 2024 ini di Istanbul, Turki. 

TRIBUNNEWS.COM, IRAN -  Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan seorang pengawalnya tewas setelah tempat tinggal mereka di Teheran, Iran, menjadi sasaran rudal.

Ismail Haniyeh tewas pada Rabu (31/7/2024) sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan Ismail Haniyeh dibunuh setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru Masoud Pezeshkian.




"Hamas menyatakan kepada rakyat Palestina yang agung dan rakyat negara-negara Arab dan Islam serta semua orang merdeka di dunia, saudara pemimpin Ismail Ismail Haniyeh sebagai seorang martir," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, AP melaporkan.

Iran Kecolongan?

Banyak pertanyaan muncul soal kematian Ismail Haniyeh.

Apalagi karena dia dikenal sebagai sekutu paling dekat dengan Iran dan tewas di wilayah Iran.

Ismail Haniyeh selama ini aman-aman saja ketika berada di Qatar, tempat tinggalnya.

BERITA TERKAIT

Bahkan dua pekan lalu, Ismail Haniyeh masih sempat melakukan pertemuan dengan Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Qatar.

Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI, M Jusuf Kalla bertemu dengan Pemimpin Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (12/7/2024).
Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI, M Jusuf Kalla bertemu dengan Pemimpin Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (12/7/2024). (Istimewa)

Lalu apakah pengamanan Iran kecolongan dengan kematian Ismail Haniyeh

Mantan Komandan Garda Revolusi Iran, Mohsen Rezaie, memperingatkan Israel akan "membayar harga yang mahal" atas pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran, media pemerintah Iran melaporkan.

Iran adakan pertemuan darurat keamanan nasional

Iran mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi di kediaman pemimpin tertinggi, sebuah acara yang terjadi selama keadaan luar biasa, New York Times melaporkan mengutip dua pejabat Iran.

Kepala Pasukan Quds IRGC, Esmaeil Qa'ani, juga menghadiri pertemuan tersebut.

Badan keamanan tertinggi Iran akan memutuskan tentang strategi Iran sebagai reaksi atas pembunuhan Haniyeh di Teheran, Reuters melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Rudal dari Luar Negeri

Al-Mayadeen, media berita yang berafiliasi dengan Hizbullah, mengatakan pemimpin Hamas dibunuh dengan "rudal yang ditembakkan dari luar negeri" mengutip pernyataan pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya.

Pejabat itu menyebutnya sebagai tindakan "agresi terhadap Iran" yang "memerlukan respons tegas.

Nournews Iran mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan rincian operasi teroris ini seperti lokasi peluncuran proyektil."

Situs web tersebut, yang dekat dengan Dewan Tertinggi Keamanan Nasional Iran, menambahkan bahwa melewati garis merah Iran selalu merugikan musuh.

Ismail Haniyeh tewas setelah terkena "proyektil udara" di kediamannya, Fars News yang berafiliasi dengan IRGC melaporkan penyebabnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang proyektil tersebut.

Gunakan Rudal Berpemandu

KAntor berita Saudi Al-Hadath dari sejumlah sumber mengatakan pembunuhan Ismail Haniyeh dilakukan dengan rudal berpemandu yang diarahkan ke tempat ia menginap di Teheran.

Roket tersebut mengenai sasarannya pada pukul 2 pagi waktu setempat, kata surat kabar itu.

Pada hari Rabu, sumber Al-Arabiya dan Al-Hadath mengkonfirmasi pembunuhan Ismail Haniyeh di Iran.

Sumber tersebut melaporkan bahwa pembunuhan Haniyeh diakibatkan oleh penargetan kediamannya di Teheran.

Sumber itu juga membenarkan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh dengan rudal langsung diarahkan.

Pembunuhan kepala Biro Politik Hamas terjadi di tempat tidurnya.

Menteri Israel: Kematian Haniyeh membuat dunia 'sedikit lebih baik'

"Ini adalah cara yang tepat untuk membersihkan dunia dari kotoran ini. Tidak ada lagi perjanjian "perdamaian penyerahan yang dibuat-buat, tidak ada lagi belas kasihan bagi manusia-manusia ini," kata Menteri Warisan Israel Amihai Eliyahu dalam sebuah posting di akun X miliknya sebagai reaksi atas pembunuhan Haniyeh.

"Tangan besi yang akan menyerang mereka adalah tangan yang akan membawa kedamaian dan sedikit kenyamanan serta memperkuat kemampuan kita untuk hidup damai dengan mereka yang menginginkan perdamaian. Kematian Haniyeh membuat dunia sedikit lebih baik," tambahnya.

Hamas Berduka

Gerakan perlawanan Islam, Hamas, mengeluarkan pernyataan resmi terkait pembunuhan Ismail Haniyeh.

"Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, melainkan mereka hidup dan diberi rezeki oleh Tuhannya," kata Hamas dalam pernyataannya hari ini.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka atas putra-putra bangsa Palestina, bangsa Arab dan Islam, dan seluruh rakyat bebas di dunia: Saudara laki-laki, pemimpin syahid dan pejuang Ismail Haniyeh, pemimpin gerakan, yang meninggal akibat serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam perayaan pelantikan presiden baru Iran," lanjutnya.

"Kita milik Tuhan dan kepada-Nya kita akan kembali, dan itu adalah jihad, kemenangan atau kesyahidan," tambahnya, dikutip dari Al Quds.

Kelompok Houthi Yaman siap membalas

"Kami telah memasuki perang skala penuh untuk pembebasan Quds dan siap membayar harga berapa pun di jalan ini," kata Houthi Yaman yang didukung Iran dalam sebuah pernyataan mengenai pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran.

Rusia sebut pembunuhan Haniyeh akan meningkatkan ketegangan

Pembunuhan pemimpin politik utama Hamas Ismail Haniyeh adalah "pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima", kata seorang wakil menteri luar negeri Rusia kepada kantor berita negara RIA pada Rabu.

"Ini adalah pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima, dan akan menyebabkan peningkatan ketegangan lebih lanjut," RIA mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas