Korban Tewas dalam Bencana Longsor di Kerala India Capai 151 Orang, Ratusan Lainnya Masih Hilang
Bencana longsor di Negara Bagian Kerala, India Selatan menewaskan setidaknya 151 orang, 186 luka-luka, dan 187 lainnya belum diketahui keberadaannya.
Penulis: tribunsolo
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Bencana longsor di Kerala, India Selatan hingga kini tewaskan setidaknya 151 orang, Rabu (31/7/2024).
Bencana yang dipicu cuaca buruk tersebut semakin banyak memakan korban.
Angka korban bertambah setelah ratusan penyelamat mencari di antara lumpur dan puing-puing.
Dilansir AP News, polisi melaporkan tanah longsor menewaskan sedikitnya 151 orang di India selatan.
Menurut laporan polisi, sebanyak 186 orang lainnya terluka akibat tanah longsor yang melanda daerah perbukitan di distrik Wayanad, Negara Bagian Kerala.
Polisi mengatakan, lebih dari 12 mayat ditemukan, saat lebih dari 300 penyelamat bekerja untuk mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah lumpur dan puing-puing.
Juru bicara pejabat tinggi negara bagian, PM Manoj mengatakan, 187 orang belum diketahui keberadaannya.
Sebanyak 77 jenazah telah diidentifikasi sejauh ini dan sebagian besar telah diserahkan kepada keluarga mereka.
Manoj juga mengatakan lebih dari 8.300 orang telah dipindahkan ke 82 kamp pengungsian yang dikelola pemerintah.
Di sisi lain, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan, pemerintah akan beri kompensasi sebesar 200.000 rupee atau sekitar Rp 38 juta kepada keluarga korban.
Berdasarkan laporan saluran TV Asianet Kerala, hampir 350 dari 400 rumah di wilayah yang terkena dampak telah rusak, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Tanah Longsor Timpa Warga India Selatan, Tewaskan 49 Orang, Ratusan Lainnya Terjebak
Sebelumnya, longsor di Negara Bagian Kerala tersebut terjadi dua kali, pada pukul 2 dini hari, disusul dua jam kemudian.
Setidaknya 572 milimeter hujan turun dalam dua hari menjelang tanah longsor, kata Kepala Menteri Kerala Pinarayi Vijayan dalam sebuah pernyataan.
Beberapa daerah, termasuk Meppadi, Mundakkai dan Chooralmala, terisolasi, dan banjir menyebabkan kerusakan besar pada rumah-rumah, katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya.