Nekat Serang Beirut, Israel Ungkap Komandan Hizbullah Jadi Target Penghancuran Berbasis Intelijen
Militer Israel mengatakan Fuad Shukr menjadi target penghancuran berbasis intelijen oleh jet tempur.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
"Malam ini, kami telah menunjukkan bahwa darah rakyat kami harus dibayar, dan tidak ada tempat yang tidak terjangkau bagi pasukan kami untuk tujuan ini," katanya, Selasa.
Tidak ada tanggapan langsung dari Hizbullah.
Sumber keamanan senior dari negara lain di kawasan itu mengonfirmasi Shukr tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan itu.
Militer Israel mengatakan Shukr adalah ajudan terpenting Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, penasihatnya untuk operasi masa perang dan yang bertanggung jawab atas serangan hari Sabtu.
Serangan Israel di pinggiran selatan Beirut juga menewaskan tiga warga sipil termasuk dua anak-anak, kata sumber medis dan keamanan kepada Reuters.
Televisi Al Manar Lebanon mengutip kementerian kesehatan Lebanon yang melaporkan 74 orang terluka dan tiga orang tewas dalam serangan di sekitar Dewan Syura Hizbullah, sebuah badan pembuat keputusan, di lingkungan Haret Hreik.
Rekaman Reuters menunjukkan sebuah gedung bertingkat di pinggiran selatan yang tampaknya mengalami kerusakan di bagian sudut atas.
Puing-puing hangus berserakan di jalan-jalan di bawahnya, tempat orang banyak berkumpul untuk meneriakkan dukungan kepada pemimpin Hizbullah.
Hizbullah membantah terlibat dalam serangan di Golan, tetapi mengatakan kelompok itu menembakkan roket ke sasaran militer di Dataran Tinggi Golan.
Pembunuhan para pemuda itu memicu upaya diplomatik tingkat tinggi dari Barat untuk mencegah eskalasi besar yang dapat mengobarkan amarah di Timur Tengah yang lebih luas.
Baca juga: Diminta Berlindung, Warga Israel Panik setelah IDF Serang Lebanon, Media Zionis Singgung Kegagalan
Serangan pada Selasa di Beirut memicu kecaman luas oleh pejabat Lebanon dan sekutu regional Hizbullah termasuk Hamas di Gaza, Houthi di Yaman, Suriah dan Iran, yang mendukung ketiga kelompok tersebut.
Militer Israel mengatakan tidak mengeluarkan instruksi baru untuk pertahanan sipil di Israel, yang mungkin mengindikasikan bahwa Israel tidak berencana melakukan serangan lebih lanjut dalam waktu dekat.
Saluran TV 12 mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan Israel tidak menginginkan perang habis-habisan.
Media Israel melaporkan, tergantung pada reaksi Hizbullah, militer menganggap serangan Beirut sebagai respons terakhir terhadap serangan Dataran Tinggi Golan.