Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keracunan Massal di Kantor Perusahaan Induk TikTok Singapura, 130 Orang Jatuh Sakit

130 orang mengalami gejala keracunan massal gastroenteritis setelah makan di kantin staf ByteDance di Singapura.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Keracunan Massal di Kantor Perusahaan Induk TikTok Singapura, 130 Orang Jatuh Sakit
Bloomberg
Papan tanda di kantor ByteDance di Singapura. 

Gastroenteritis, umumnya dikenal sebagai flu perut, adalah peradangan yang menyebar dari lambung ke usus, menyebabkan nyeri, muntah, dan diare, menurut Klinik Cleveland.

"Ketika rasanya seperti 'keluar dari dua ujung,' biasanya Anda menelan virus, bakteri, atau bahan kimia secara tidak sengaja," tulis Cleveland dalam situsnya.

Sementara itu, seorang juru bicara ByteDance mengatakan kepada The Straits Times dalam sebuah pernyataan:




"Kami sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawan kami dan telah mengambil langkah-langkah segera untuk mendukung semua karyawan yang terkena dampak, termasuk bekerja sama dengan layanan darurat untuk memberikan perawatan."

"Kami sedang menyelidiki masalah ini dan bekerja sama dengan otoritas terkait dalam hal ini."

Raksasa teknologi China itu menyediakan makan siang gratis setiap hari bagi para stafnya.

Karyawan ByteDance dapat memilih antara dua jalur prasmanan, bar salad, atau bahkan memesan makanan dari luar dengan biaya perusahaan, kantor berita lokal CNA melaporkan pada hari Rabu, mengutip para karyawan yang telah mereka wawancara.

BERITA TERKAIT

Sumber keracunan makanan diduga berasal dari salah satu jalur prasmanan.

ByteDance telah mempekerjakan dua perusahaan katering makanan, yakni Yun Hai Yao dan Pu Tien Services, untuk mengelola masing-masing prasmanan.

Badan Pangan Singapura menangguhkan salah satu cabang Yun Hai Yao dan dapur katering Pu Tien pada hari Rabu.

Kedua perusahaan katering makanan itu pun bekerja sama dalam penyelidikan.

Baca juga: Hampir 80 Siswa SMA Negeri di Pangandaran Jadi Korban Dugaan Keracunan

"Kami akan menghentikan sementara operasi dapur katering kami untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dan menunggu hasil investigasi. Semua restoran kami akan tetap beroperasi," kata salah seorang pemilik katering, Pu Tien dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, menurut The Straits Times.

Sementara perusahaan katering lainnya, Yun Hai Yao, mengatakan kepada surat kabar Singapura Lianhe Zaobao bahwa mereka sedang menunggu hasil investigasi karena para korban tidak hanya memakan makanan yang mereka siapkan.

Yun Hai Yao menambahkan bahwa cabang-cabangnya yang lain akan tetap beroperasi.

Ini adalah keracunan makanan massal kedua di Singapura dalam seminggu.

Antara tanggal 23 dan 24 Juli, 165 karyawan Pasukan Pertahanan Sipil Singapura di kampus Akademi Pertahanan Sipil di Jalan Bahar juga menderita gastroenteritis ringan.

Gejala mereka yakni ketidaknyamanan perut serta diare.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas