Keracunan Massal di Kantor Perusahaan Induk TikTok Singapura, 130 Orang Jatuh Sakit
130 orang mengalami gejala keracunan massal gastroenteritis setelah makan di kantin staf ByteDance di Singapura.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 130 orang mengalami keracunan massal di kantor perusahaan induk TikTok, ByteDance, di Singapura, Selasa (30/7/2024).
Mengutip Newsweek, sebanyak 17 ambulans dikirim ke kantor di One Raffles Quay setelah beberapa kali ada panggilan bantuan medis.
Orang-orang mengeluhkan mengalami sakit perut dan muntah setelah makan makanan dari sumber yang sama, menurut Pasukan Pertahanan Sipil Singapura.
Hingga Selasa malam di negara itu, 57 dari mereka yang terkena dampak, mencari perawatan medis di berbagai rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Tan Tock Seng, Rumah Sakit Umum Singapura, dan Rumah Sakit Raffles, ujar Badan Pangan Singapura (SFA) dan Kementerian Kesehatan (MOH) dalam sebuah pernyataan bersama.
Pengumuman perusahaan kepada karyawan ByteDance yang diperoleh Channel News Asia (CNA), mengklaim bahwa para karyawan jatuh sakit setelah mereka makan di kantin lantai 26.
Seorang karyawan anonim mengatakan kepada CNA bahwa kantin di lantai 26 itu cukup populer di kalangan karyawan.
"Itu vendor yang baru saja buka, mungkin dua bulan lalu," kata karyawan tersebut kepada CNA.
"Rekan kerja saya merasa mual sekitar satu jam setelah makan siang (sekitar pukul 3 sore)."
"Sebagian besar mengalami muntah dan diare."
"Semua toilet penuh dan ada orang-orang yang tergeletak di lantai."
"Seluruh kantor berbau seperti muntahan."
Baca juga: Kata Pakar Tentang Natrium Dehidrosetat Pada Roti, Jika Dosisnya Tinggi Bisa Keracunan
Karyawan itu menyebut bahwa mereka yang mengunjungi klinik dokter umum memperoleh cuti sakit selama tiga hari.
Pada hari Rabu (31/7/2024), Badan Pangan Singapura dan kementerian kesehatan mengatakan 130 orang mengalami gejala gastroenteritis.
"17 orang dirawat di rumah sakit dan saat ini dalam kondisi stabil. Sisanya menjalani perawatan rawat jalan, mengobati diri sendiri, atau pulih tanpa pengobatan," tambah pernyataan itu.