Bertepatan dengan Pemakaman Haniyeh di Doha, Hamas Serukan Jumat Ini jadi Hari Kemarahan
Hamas mengatakan ditetapkannya hari Jumat (2/8/2024) ini sebagai 'Hari Kemarahan' merupakan bentuk protes atas pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
“Balasan kami akan ada di sana. Di waktu dan tempat yang tepat. Sulit bagi kami untuk membiarkan tamu kami menjadi sasaran dan dibunuh di tanah kami,” katanya.
Sholat jenazah dipimpin oleh pemimpin tertinggi republik Islam Ayatollah Ali Khamenei.
Sementara itu, kerumunan pelayat terlihat memadati pusat kota.
Mereka membawa poster Haniyeh dan bendera Palestina berkumpul di Universitas Teheran pada Kamis (1/8/2024) pagi.
Diketahui, Haniyeh dan pengawalnya tewas dalam serangan terhadap akomodasi mereka di Teheran pada Rabu (31/7/2024) pukul 2:00 pagi.
Pemimpin Hamas itu berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian yang baru terpilih pada Selasa.
Sebagai informasi, Haniyeh terpilih kembali sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2021 untuk masa jabatan kedua berturut-turut.
Menurut peraturan, jabatan Haniyeh sebagai kepala biro politik Hamas akan berakhir pada tahun 2025.
Haniyeh sendiri tinggal di pengasingan dan membagi waktunya antara Turki dan Qatar.
Selama menjabat sebagai biro politik Hamas, ia telah melakukan misi diplomatik ke Iran dan Turki selama perang, bertemu dengan Presiden Turki dan Iran.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Ismail Haniyeh, Hamas dan Konflik Palestina vs Israel