Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Golden Visa: Kemajuan atau Kemunduran untuk Negara?

Dalam wawancara setelah peluncuran golden visa, Kamis (25/07), Presiden Joko Widodo menyebut jangan sampai orang yang tak bermanfaat…

zoom-in Golden Visa: Kemajuan atau Kemunduran untuk Negara?
Deutsche Welle
Golden Visa: Kemajuan atau Kemunduran untuk Negara? 

Peluncuran golden visa Indonesia pada hari Kamis (25/07) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbalut ornamen-ornamen glamor, melambangkan kemewahan yang wajib dimiliki para peminat visa khusus ini.

Shin Tae-yong, pelatih sepak bola Timnas Indonesia asal Korea Selatan, jadi penerima golden visa Indonesia yang pertama.

Sasarannya adalah mereka yang rela mengeluarkan sejumlah dana investasi supaya bisa tinggal lima sampai sepuluh tahun di Indonesia.

Pemegang golden visa disebut akan dapat menikmati manfaat eksklusif, seperti jangka waktu tinggal lebih lama, seperti yang disebut di atas, kemudahan keluar dan masuk Indonesia, dan efisiensi waktu karena enggak perlu lagi mengurus Izin Tinggal Terbatas (ITAS) ke kantor imigrasi.

Namun, dengan segala kemudahan ini, apakah golden visa benar-benar bisa bermanfaat untuk mendatangkan investor ke Indonesia?

Golden visa bisa tarik investor ke Indonesia?

Strategi pemerintah untuk menarik investor melalui golden visa tidak sebanding dengan upaya-upaya pendukung lainnya.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), CELIOS, Bhima Yudhistira, menyebut perlindungan data pribadi dan data transaksi keuangan seharusnya menjadi perhatian utama.

BERITA TERKAIT

Celios adalah adalah lembaga riset di Jakarta yang bergerak di bidang analisis makro-ekonomi, kebijakan publik, ekonomi berkelanjutan, dan ekonomi digital.

Kegemparan akibat kasus kebocoran data PDN pada akhir Juni lalu akan membuat calon pelamar golden visa berpikir dua kali untuk memindahkan asetnya ke indonesia.

Menurut Bhima, golden visa hanyalah pemanis untuk menarik investasi. Pada akhirnya, investor akan lebih pertimbangkan kesiapan infrastruktur, kedalaman pasar keuangan, daya saing industri, dan tingkat kerumitan birokrasi.

Negara-negara seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia menjadi saingan Indonesia dalam hal ini.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Senada dengan Bhima, pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, mengatakan salah satu akar permasalahan jarangnya investor mau masuk ke indonesia adalah faktor keamanan bagi usaha mereka.

Penegakan hukum dan kebijakan di Indonesia yang masih belum jelas disebut jadi alasan bagi investor ragu menaruh uangnya di Indonesia, bukan visanya.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas