Ternyata Ismail Haniyeh Tewas Karena Bom yang Ditanam 2 Bulan Lalu, Bukan Karena Rudal
Sebuah temuan terbaru menguak fakta sebenarnya penyebab tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Penulis: Hasanudin Aco
Delegasi organisasi Jihad Islam Palestina, termasuk Sekretaris Jenderal Ziyad al-Nakhalah, tinggal di gedung yang sama dengan Haniyeh tetapi di lantai yang berbeda.
Sebelumnya Spekulasi Rudal Israel
Segera setelah kejadian, spekulasi berpusat pada kemungkinan serangan rudal Israel berpresisi menggunakanjet siluman F-35.
Al-Mayadeen, media berita yang berafiliasi dengan Hizbullah, bahkan sebelumnya mengatakan pemimpin Hamas dibunuh dengan rudal yang ditembakkan dari luar Iran, mengutip pernyataan pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya.
Akan tetapi operasi tersebut mengeksploitasi celah keamanan yang memungkinkan bom ditanam dan disembunyikan selama berminggu-minggu.
Meskipun Israel belum secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, NYT melaporkan bahwa pejabat intelijen Israel telah memberi penjelasan kepada Amerika Serikat dan pemerintah AS dan sekutu lainnya mengenai rincian operasi tersebut.
Namun, Amerika Serikat membantah menerima informasi sebelumnya tentang rencana pembunuhan itu, menurut Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Upacara pemakaman umum untuk Haniyeh diadakan di Teheran pada hari Kamis kemarin.
Banyak pelayat yang memberikan penghormatan terakhir.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin doa untuk Haniyeh, setelah sebelumnya mengancam akan memberikan "hukuman berat" atas pembunuhannya.
Qatar akan menyelenggarakan upacara pemakaman Haniyeh pada hari ini.
Diperkirakan akan dihadiri oleh para pemimpin Arab dan Islam serta perwakilan dari faksi Palestina lainnya dan masyarakat umum, menurut laporan AFP.
Pembunuhan itu terjadi beberapa jam setelah Israel melakukan serangan udara di Beirut, Lebanon, menewaskan Fuad Shukr , seorang komandan militer Hizbullah, sekutu Hamas.