Hamas Kembali Berduka Komandan Brigade Qassam Terbunuh, Mobil Berisi 5 Orang Dimatikan Drone Israel
Duka bagi Hamas kehilangan komandan Brigade Qassam karena serangan udara pesawat nirawak Israel bidik mobil berisi lima orang
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Tak lama berselang setelah meninggalnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, kini mencuat kabar komandan perang militan Palestina itu terbunuh.
Seorang komandan perang Hamas dari Brigade Qassam tewas bersama empat orang lainnya yang saat ini identitasnya belum diketahui.
Sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera, Haitham Balidi yakni seorang pemimpin sayap militer Hamas di Nablus yang dikabarkan tewas oleh serangan udara pesawat nirawak di Tulkarem, Tepi Barat.
Sementara setelah serangan tersebut, anggota keluarga korban serangan Israel berdatangan ke rumah sakit di Tulkarem untuk mengidentifikasi jasad yang dievakuasi.
Media Hamas mengatakan sebuah kendaraan yang membawa para pejuang telah diserang dan salah satu komandan brigade Tulkarem tewas.
Ketegangan di Tepi Barat meningkat sebelum perang Israel-Hamas di Gaza dimulai pada 7 Oktober dan terus memanas sejak saat itu.
Serangan Israel pun sering terjadi di wilayah yang ingin didirikan negara oleh Palestina.
Ketegangan di seluruh wilayah meningkat minggu ini setelah pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada hari Rabu, sehari setelah serangan Israel di Beirut menewaskan komandan militer senior Hizbullah, Fuad Shukr.
Kematian Haniyeh merupakan salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas saat perang di Gaza antara militan Palestina dan Israel hampir memasuki bulan ke-11 dan kekhawatiran meningkat bahwa konflik tersebut menyebar ke seluruh Timur Tengah.
Hamas dan Iran sama-sama menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut dan telah berjanji untuk membalas dendam terhadap musuh mereka.
Israel tidak mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab atas kematian tersebut.
Baca juga: Pihak yang Bocorkan Lokasi Ismail Haniyeh, Drone Tembus Pengamanan VIP Tanpa Hancurkan Gedung
Hizbullah, seperti Hamas, didukung oleh Iran dan juga telah bersumpah untuk membalas dendam.
Pasukan Gabungan
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon selama sekitar 30 menit pada Kamis (2/8/2024) malam waktu setempat.
Keduanya membahas antisipasi kemungkinan serangan balas dendam yang diancam oleh Iran dan Hizbullah setelah pembunuhan dua pemimpin kelombpok militan di Beirut dan Teheran beberapa hari terakhir ini.