Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intel Barat: Iran Kemungkinan Gempur Tel Aviv di Peringatan Tisha B'Av Tanggal 12 Agustus 2024

Badan intelijen Barat memprediksi Iran akan menyerang Israel bertepatan dengan hari besar Yahudi yakni peringatan Tisha B'Av pada 12 Agustus 2024.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Intel Barat: Iran Kemungkinan Gempur Tel Aviv di Peringatan Tisha B'Av Tanggal 12 Agustus 2024
Noam Moskowitz/Flash90
Kaum Yahudi Ortodoks berdoa saat mereka berkumpul untuk ritual Tisha B'Av di Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem, 28 Juli 2012. Upacara Tisha B'Av, secara harafiah merupakan hari kesembilan bulan Av dalam kalender Ibrani , adalah hari paling gelap dalam kalender Yahudi, menandai penghancuran dua kuil, pertama oleh bangsa Babilonia pada tahun 587 SM dan kemudian oleh Romawi pada tahun 70 Masehi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Intelijen Barat memperingatkan kepada Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu agar waspada adanya kemungkinan serangan balasan Iran terhadap Israel atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel.

Badan intelijen Barat memprediksi Iran akan menyerang Israel bertepatan dengan salah satu hari besar Yahudi yakni peringatan Tisha B'Av yang jatuh pada 12 Agustus 2024.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sudah memerintahkan militer Iran melakukan serangan mematikan ke wilayah Israel secara langsung, guna membalaskan kematian Ismail Haniyeh.

"Setelah peristiwa pahit dan tragis yang terjadi di dalam wilayah Republik Islam, adalah tugas kita untuk membalas dendam," ujar Ali Khamenei di X.

Badan intelijen Barat memprediksi Iran akan menyerang Israelbertepatan dengan salah satu hari besar Yahudi yakni peringatan Tisha B'Av yang jatuh pada 12 Agustus 2024.

Tisha B'Av merupakan hari malapetaka umat Yahudi, pada peringatan orang-orang Yahudi akan meratapi kehancuran Bait Suci pertama dan kedua.

BERITA TERKAIT

Di momen ini tiga sumber mengatakan kepada New York Times bahwa Iran berencana membalas Israel atas pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Intelijen Barat menilai tanggal 12 Agustus yang bertepatan dengan peringatan Tisha B'Av akan menjadi tanggal serangan Iran ke Israel.

Baca juga: Pesawat Angkut Militer Rusia Pasok Senjata ke Iran Pasca Ali Khamenei Umumkan Perang Terhadap Israel

Laporan tersebut mengklaim bahwa orang Yahudi Israel mungkin merasa sangat rentan pada hari tersebut, adanya serangan itu dianggap akan menambahkan lapisan siksaan psikologis bagi warga Yahudi.

Selain membangkitkan trauma akan bayangan kehancuran, serangan Iran di hari Tisha B'Av dipilih karena kemungkinan besar di hari itu keamanan Israel bakal lenggah, teralihkan fokusnya untuk menjaga keamanan di peringatan hari Yahudi tersebut.

Baca juga: Perang Iran-Israel Segera Meletus, Kepala Komando Pusat AS Sibuk Melobi Sekutu di Timur Tengah

“Iran akan melakukan serangan di hari Tisha B'Av, mereka berharap bahwa serangan pada hari itu akan membawa unsur kejutan."

"Sementara pihak keamanan mungkin disibukkan dengan ritual keagamaan mereka sendiri atau menyelesaikan perselisihan, mereka mungkin tidak siap menghadapi serangan militer,” jelas intelijen Barat, mengutip dari Jerusalem Post.

Baca juga: Antisipasi Perang Iran-Israel, AS Datangkan Helikopter Serbu Apache ke Pangkalan Militer di Suriah

Klaim ini dilontarkan intelijen barat bukan tanpa alasan, pasalnya beberapa waktu lalu Iran pernah melancarkan serangan ke Israel bertepatan dengan hari besar orang Yahudi.

Seperti Serangan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober, yang jatuh pada Simchat Torah dan Shabbat, kemudian perang Perang Yom Kippur pada tahun 1973.

Pakar Tak Yakin Iran Gempur Israel

Meski Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah mengeluarkan perintah bagi pasukan khusus Iran untuk menyerang wilayah Israel secara langsung. Namun para pakar mengaku skeptis bahwa Iran akan menggempur Israel dengan kekuatan penuh.

Pakar strategi perang Guillaume Ancel menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat Iran berpikir dua kali untuk menyerang Israel secara total.

Kendaraan militer Pasukan Pendudukan Israel memblokade jalan dalam penyerbuan di Tulkarm, Tepi Barat. Pada penyerbuan ke kota-kota Palestina di Tepi Barat, IDF kerap menyertakan Buldoser.
Kendaraan militer Pasukan Pendudukan Israel memblokade jalan dalam penyerbuan di Tulkarm, Tepi Barat. Pada penyerbuan ke kota-kota Palestina di Tepi Barat, IDF kerap menyertakan Buldoser. (khaberni)

Salah satunya adalah faktor ekonomi, menurutnya gempuran ratusan rudal Iran sama saja bunuh diri. Lantaran pemimpin Iran sadar bahwa mereka tak mungkin mampu melindungi Iran dari serangan besar Israel.

Alasan ini yang membuat perang hanya akan membawa Teheran pada krisis ekonomi yang lebih dalam, mengingat saat ini lonjakan inflasi dan angka pengangguran di Iran telah melesat naik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas