Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panitia Olimpiade 2024 Kembali Tuai Kontroversi usai Ringkus Penonton yang Bawa Spanduk 'Go Taiwan'

Panitia menyebut penggunaan kata "Taiwan" adalah hal yang dilarang karena mereka hanya mengakui "Cina Taipei" dalam penyelenggaraan Olimpiade

Penulis: Bobby W
Editor: Nuryanti
zoom-in Panitia Olimpiade 2024 Kembali Tuai Kontroversi usai Ringkus Penonton yang Bawa Spanduk 'Go Taiwan'
Arun SANKAR / AFP
Keamanan Olimpiade Paris 2024 merampas spanduk bertuliskan "Go Taiwan" dari seorang penonton dalam pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putra antara Denmark dan Taiwan di Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena di Paris pada 2 Agustus 2024. Arun SANKAR / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Panitia Olimpiade Paris 2024 lagi-lagi menuai sorotan karena kebijakannya yang kontroversial.

Setelah disemprot gara-gara upacara pembukaan yang menghina umat Kristiani hingga salah sebut kontingen Korea Selatan, kali ini giliran masyarakat Taiwan yang dibuat geram oleh panitia Olimpiade Paris.

Hal ini terjadi setelah pihak keamanan di Olimpiade Paris meringkus seorang penggemar yang membawa spanduk sederhana berwarana hijau bertuliskan “Go Taiwan”.

Kontroversi ini terjadi pada pertandingan cabang olahraga bulu tangkis yang digelar pada Jumat (2/8/2024).

Dikutip Tribunnews dari Reuters, kejadian tersebut menjadi viral setelah sang penonton mengaku tak terima diusir dan berteriak di tengah pertandingan yang digelar.

Adapun pihak Panitia menjelaskan bahwa penggunaan kata "Taiwan" adalah hal yang dilarang karena mereka hanya mengakui "China Taipei" dalam penyelenggaraan Olimpiade.

Hal ini diutarakan oleh juru bicara Komite Olimpiade Internasional (IOC) Mark Adams dalam konferensi pers pada Sabtu (3/8/2024).

BERITA TERKAIT

Adams merujuk pada syarat dan ketentuan Olimpiade terkait penggunaan istilah "Taiwan" dan "China Taipei"

“Yang saya bisa ungkapkan (terkait kasus) adalah aturan bahwa hanya bendera negara dan wilayah yang berpartisipasi dalam cabang olahraga yang diizinkan untuk dibawa masuk.” ungkap Adams

Seperti yang diketahui sebelumnya, Taiwan berkompetisi di Olimpiade sebagai “China Taipei” sebagai kebijakan kompromi politik.

Kebijakan tersebut merupakan hasil dari desakan politik yang disampaikan pemerintah China kepada IOC.

Baca juga: Pasca Pandemi Covid-19, Tren Pelajar Indonesia Kuliah di Taiwan Meningkat

China menganggap Taiwan hanyalah pulau demokratis yang merupakan bagian dari negaranya sehingga setiap pengakuan terhadap Taiwan sebagai negara terpisah ditolak, termasuk dalam dunia olahraga.

Langkah Panitia Olimpiade yang meringkus suporter hanya karena spanduk sederhana ini pun tak pelak memicu kemarahan publik dan pemerintah Taiwan.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa pihaknya sangat mengecam tindakan kasar dan keji dari individu-individu jahat yang tanpa ampun merebut spanduk berslogan ‘Go Taiwan’.

“Tindakan kekerasan ini tidak hanya tidak berpendidikan, tetapi juga secara serius melanggar semangat beradab yang diwakili oleh Olimpiade. Ini juga melanggar hukum dan merampas kebebasan berbicara,” kata pihaknya.

Kemenlu Taiwan juga menambahkan bahwa mereka telah memerintahkan utusannya di Prancis untuk melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwenang.

Pemerintah Taiwan berencana mengadukan aksi Panitia Olimpiade tersebut kepada otoritas keamanan di Prancis untuk “mencegah terulangnya insiden kekerasan semacam itu.”

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas