Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesawat Angkut Militer Rusia Pasok Senjata ke Iran Pasca Ali Khamenei Umumkan Perang Terhadap Israel

Pesawat angkut militer Ilyushin Il-76TD yang mengangkut paket kargo senjata dari Rusia mendarat di Bandara Internasional Imam Khomeini, Iran.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pesawat Angkut Militer Rusia Pasok Senjata ke Iran Pasca Ali Khamenei Umumkan Perang Terhadap Israel
Timeline Daily
Pesawat angkut militer Ilyushin Il-76TD milik Gelix Airlines diduga sudah mendarat di Bandara Teheran pada 2 Agustus 20204 untuk membawa bantuan persenjataan dari Rusia untuk Iran menjelang perangnya melawan Israel. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Rusia langsung memasok Iran dengan sejumlah persenjataan pasca Imam Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyatakan perang terhadap Israel pasca pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh oleh Israel, Rabu lalu.

Sebuah pesawat angkut militer Ilyushin Il-76TD yang mengangkut paket kargo senjata mendarat di Bandara Internasional Imam Khomeini,

Iran, seperti diungkap akun Iran Observer di X.

“Pesawat Il-76TD milik Gelix Airlines mendarat di Bandara Teheran pada tanggal 2 Agustus, mengkhususkan diri dalam pengangkutan senjata,” tulis akun Observer di X seperti dilansir Timeline Daily.

Pesawat Ilyushin Il-76TD milik Gelix Airlines yang kerap digunakan Rusia untuk mengangkut logistik militer.

Pesawat tersebut mendarat di Bandara Internasional Imam Khomeini setelah berangkat dari Bandara Internasional Vnukovo di Moskow pada Sabtu (3/8/2024).

Berita Rekomendasi

Pemerintah Rusia hingga kini masih enggan memberikan komentar apapun terkait pengiriman senjata perang ini. Namun banyak pengamat menilai pengiriman senjata sengaja dilakukan Rusia menjelang serangan Iran ke Israel.

“Asal muasal penerbangan dan muatannya telah memicu kecurigaan bahwa Rusia mungkin memasok senjata kepada Iran. Mengingat Moskow memiliki hubungan kuat dengan Teheran, bahkan baru-baru Moskow mengutuk pembunuhan tersebut, dan memperingatkan akan adanya dampak buruk bagi kawasan tersebut,” ujar analis militer.

Rusia dan Iran diketahui memiliki hubungan kerja sama yang tinggi. Ini terlihat dari Moskow dan Teheran yang masih saling memasok senjata untuk melawan musuh dari masing-masing negara.

Beberapa waktu lalu, perusahaan senjata Rusia mengundang delegasi Iran ke tur belanja VIP di pabrik senjatanya.

Demonstran dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina memegang poster bergambar Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh saat demonstrasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, di Jakarta, Sabtu (3/8/2024). Dalam aksinya, demonstran mengutuk pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh yang dilakukan Israel dan menuntut Amerika Serikat ikut bertanggung jawab. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Demonstran dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina memegang poster bergambar Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh saat demonstrasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, di Jakarta, Sabtu (3/8/2024). Dalam aksinya, demonstran mengutuk pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh yang dilakukan Israel dan menuntut Amerika Serikat ikut bertanggung jawab. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Pabrik tersebut menjanjikan produk yang telah lama didambakan oleh Teheran yakni sistem pertahanan udara yang bisa menembak jatuh pesawat musuh.

Rusia juga akan menyediakan bantuan teknis terhadap satelit mata-mata Iran serta membantu membangun roket untuk membawa lebih banyak satelit ke luar angkasa.

Rusia menjadi negara yang paling vokal mengutuk serangan Israel yang menewaskan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh. Pemerintah Rusia menyebut serangan tersebut telah melanggar hukum internasional.

Baca juga: Perang Iran-Israel Segera Meletus, Kepala Komando Pusat AS Sibuk Melobi Sekutu di Timur Tengah

“Jelas bahwa penyelenggara pembunuhan politik ini menyadari sepenuhnya konsekuensi serius dari tindakan yang mengancam ini bagi seluruh wilayah," sebut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Tidak ada keraguan bahwa pembunuhan Haniyeh akan mempunyai dampak yang sangat negatif terhadap jalannya kontak tidak langsung antara Hamas dan rezim Israel, dalam kerangka yang disepakati persyaratan gencatan senjata yang dapat diterima bersama di Jalur Gaza,” sebut Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca juga: Antisipasi Perang Iran-Israel, AS Datangkan Helikopter Serbu Apache ke Pangkalan Militer di Suriah

Kecaman turut dilontarkan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, ia menyebut serangan tersebut telah melanggar hukum internasional.

Ini lantaran pembunuhan terhadap Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, merupakan pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima.

Hubungan kedua negara ini pun mengarahkan premis bahwa Rusia kemungkinan punya peran strategis dalam serangan Iran ke Israel yang kabarnya bakal dilakukan dalam waktu dekat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas