Kamala Harris Gelar Seleksi untuk Cawapres Pendampingnya, 5 Nama Tokoh Jadi Kandidat Kuat
5 Kandidat Cawapres yang akan menjadi pasangan Kamala Harris tersebut adalah Josh Shapiro, Mark Kelly, Tim Walz, Andy Beshear, dan Pete Buttigieg
Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
Lima kandidat yang akan bergabung dengan Kamala Harris ini dikabarkan telah menghadapi proses seleksi yang melelahkan dan harus menjawab hingga 200 pertanyaan sebelum dipertimbangkan secara serius sebagai Cawapres.
Serikat Buruh Tanggapi Kandidat Cawapres Kamala Harris
Sementara itu, sejumlah pihak yang terafiliasi dengan Partai Demokrat juga mengutarakan siapa kandidat yang menjadi jagoannya untuk mendampingi Kamala Harris
Serikat Pekerja Otomotif (UAW), serikat buruh besar di AS yang mewakili lebih dari 400.000 orang, mengatakan bahwa mereka menginginkan Andy Beshear sebagai cawapres pendamping Kamala.
“Dia selalu berdiri bersama kami di setiap aksi mogok kerja dan dia selalu ada untuk mendukung para pekerja," ungkap Presiden UAW Shawn Fain
Berbicara kepada Face the Nation CBS, Shawn Fain juga mengatakan sosok Tim Walz merupakan kandidat favorit lainnya yang ia dukung karena dinilai 100 persen mendukung buruh.
Di lain pihak, Fain mengkritik adanya sosok Josh Shapiro sebagai salah satu kandidat cawapres.
Ia menilai kebijakan Gubernur Pennsylvania ini cenderung mengarah ke haluan Partai Republik karena ia telah menggelontorkan dana hingga 100 juta dolar (sekitar Rp 1,6 triliuun) untuk beasiswa biaya sekolah swasta dan perlengkapan sekolah dibandingkan membantu pekerja yang banyak menjadi pengangguran selama resesi yang terjadi belakangan ini di AS.
Update Survey Pilpres AS
Sementara itu, dalam jajak pendapat baru oleh CBS News, survei menunjukkan bahwa Kamala Harris memiliki sedikit keunggulan atas saingannya dari Partai Republik, Donald Trump.
Kamala diketahui unggul tipis satu poin di atas Donald Trump dalam jajak pendapat secara nasional.
Di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran, jajak pendapat menunjukkan bahwa keduanya bersaing ketat.
Trump kini hanya bisa menikmati keunggulan kecil di beberapa negara bagian - Wisconsin, Georgia, dan North Carolina setelah Joe Biden mundur dan Kamala Harris menjadi calon presiden Demokrat.
Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa penunjukkan Kamala Harris sebagai pengganti Joe Biden telah menghidupkan basis suara Partai Demokrat yang memiliki mayoritas pemilih muda, kulit hitam, dan wanita.
(Tribunnews.com/Bobby)