Protes Anti Imigran Muslim di Inggris Terus Meningkat, Keamanan Masjid Seluruh Britania Ditingkatkan
Banyaknya aksi anarki yang menargetkan masjid-masjid di Inggris akibat kasus penusukan tersebut pun menjadi perhatian bagi pemerintah Inggris.
Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
Kerusuhan yang kini tengah merebak di Inggris ini sendiri dimulai pada 30 Juli ketika sekelompok orang, beberapa di antaranya diyakini polisi sebagai pendukung English Defence League, berkumpul di luar Masjid Southport.
Para pengunjuk rasa mengepung Masjid Southport lantaran dugaan bahwa tersangka dalam penikaman massal adalah seorang imigran Muslim yang menjadi jamaah di tempat ibadah tersebut.
Mereka menyerang petugas polisi, melemparkan benda-benda ke arah masjid, dan membakar sebuah kendaraan polisi.
Kerusuhan kemudian menyebar ke bagian Inggris lainnya hingga mengarah Kota Belfast, Irlandia Utara dalam beberapa hari berikutnya.
Pada 31 Juli, lebih dari 100 pengunjuk rasa ditangkap di London dan hal ini memicu demonstrasi lainnya yang terjadi di Manchester, Hartlepool, dan Aldershot.
Pada 2 Agustus, kerusuhan terjadi di Sunderland. Sebuah kantor polisi dibakar, tiga petugas polisi terluka, dan beberapa orang ditangkap.
Kerusuhan yang telah terjadi ini telah digambarkan oleh media Inggris sebagai aksi Islamofobik, rasis, dan anti-imigrasi.
Partai Fasis National Front dan British Movement serta kelompok ormas Patriotic Alternative pun dituding media sebagai sosok di balik misinformasi yang viral secara daring hingga menyebabkan kerusuhan di seluruh Inggris.
(Tribunnews.com/Bobby)