Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Israel: Membiarkan 2 Juta Warga Gaza Mati Kelaparan Mungkin Tindakan yang Benar

Bezalel Smotrich mengatakan bahwa membuat lebih dari dua juta warga Gaza kelaparan hingga mati mungkin merupakan hal yang benar dan bermoral.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Menteri Israel: Membiarkan 2 Juta Warga Gaza Mati Kelaparan Mungkin Tindakan yang Benar
RONEN ZVULUN / POOL / AFP
(Kiri ke Kanan) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menghadiri konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Yerusalem pada 25 Januari 2023. 

Menteri Keuangan Israel: Membiarkan warga Gaza kelaparan hingga mati mungkin merupakan tindakan yang benar

TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL -  Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan bahwa membuat lebih dari dua juta warga Gaza kelaparan hingga mati mungkin merupakan hal yang benar dan bermoral.

"Hal itu perlu  untuk dilakukan hingga semua sandera Israel yang ditawan Hamas diselamatkan," demikian surat kabar Israel Haaretz melaporkan, Senin (5/8/2024).

Smotrich, yang tergabung dalam Partai Zionis Religius sayap kanan, menyesalkan kenyataan bahwa dunia tidak akan membiarkan Israel membuat warga Gaza kelaparan.

"Tidak seorang pun akan membiarkan kita menyebabkan 2 juta warga sipil mati kelaparan, meskipun hal itu mungkin dibenarkan dan bermoral, sampai para sandera kita (Israel) dikembalikan," kata Smotrich pada Konferensi Tahunan Katif.

Seperti diketahui saat ini sejumlah sandera Israel masih ditahan oleh Hamas.

Beberapa diantaranya telah dibebaskan oleh Hamas.

Berita Rekomendasi

Demikian pula Israel juga menahan warga Gaza yang dianggap bagian dari Hamas.

Baca juga: Donald Trump Dengar Iran Akan Serang Israel Malam Ini, Joe Biden Bilang Belum Jelas

Berbicara tentang keputusan Israel untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, Smotrich mengklaim bahwa kesepakatan dengan Hamas akan "membahayakan Israel" dan hanya beberapa sandera yang akan kembali.

"Kami punya tanggung jawab, kami ingin membawa pulang para sandera namun kesepakatan itu hanya akan memulangkan beberapa tawanan dan memastikan nasib sebagian besar dari mereka untuk tetap ditawan di Gaza," kata Smotrich seperti dikutip Haaretz .

Ia mengatakan bahwa kesepakatan saat ini dengan Hamas "menodai pencapaian perang" yang memungkinkan kelompok militer Palestina untuk pulih dengan cepat.

Menteri sayap kanan itu juga mengatakan bahwa para demonstran Israel yang menuntut pemerintah menyelesaikan kesepakatan penyanderaan dengan Hamas adalah "tindakan tidak bertanggung jawab".

Dia mengatakan bahwa mereka telah melemahkan posisi Israel dalam perang dengan demonstrasi yang gegabah.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa kesepakatan penyanderaan dengan Hamas pada November 2023 bukanlah sebuah "kesepakatan yang baik"namun ia mendukungnya karena kesepakatan tersebut wajar saat itu.

Jumlah Korban Tewas Terus Bertambah

Jalur Gaza di Palestina panjang wilayahnya 41 km dan lebar 10 km.

Sekitar dua juta orang menghuni kawasan yang berbatasan dengan Laut Mediterania, Israel, dan Mesir itu.

Korban tewas akibat agresi militer Israel di Gaza terus bertambah.

Setidaknya 40 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Senin (5/8/2024) kemarin.

"Dengan begitu jumlah korban tewas sejak 7 Oktober lalu bertambah menjadi 39.623 orang," kata Kementerian Kesehatan di Gaza

Dalam sebuah pernyataan, kementerian Palestina di Gaza itu mengungkapkan bahwa sekitar 91.469 orang lainnya terluka dalam serangan itu.

“Pasukan Israel menewaskan 40 orang dan melukai 71 lainnya dalam dua 'pembantaian' terhadap keluarga dalam 24 jam terakhir,” kata Kemenkes Gaza dikutip dari Anadolu.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambah mereka.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023.

Hampir 10 bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Sumber: IT/Haaretz /Anadolu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas