Misi Bunuh Netanyahu Seruan Qasim Osmani, Iran Harus Ulangi Operasi Janji Setia ke Israel
Seorang anggota Parlemen Iran bernama Mohammad Qasim Osmani menyerukan pembunuhan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu imbas tewasnya Haniyeh
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Media Hamas mengatakan sebuah kendaraan yang membawa para pejuang telah diserang dan salah satu komandan brigade Tulkarem tewas.
Ketegangan di Tepi Barat meningkat sebelum perang Israel-Hamas di Gaza dimulai pada 7 Oktober dan terus memanas sejak saat itu.
Serangan Israel pun sering terjadi di wilayah yang ingin didirikan negara oleh Palestina.
Ketegangan di seluruh wilayah meningkat minggu ini setelah pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada hari Rabu, sehari setelah serangan Israel di Beirut menewaskan komandan militer senior Hizbullah, Fuad Shukr.
Kematian Haniyeh merupakan salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas saat perang di Gaza antara militan Palestina dan Israel hampir memasuki bulan ke-11 dan kekhawatiran meningkat bahwa konflik tersebut menyebar ke seluruh Timur Tengah.
Hamas dan Iran sama-sama menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut dan telah berjanji untuk membalas dendam terhadap musuh mereka.
Israel tidak mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab atas kematian tersebut.
Baca juga: Hamas Kembali Berduka Komandan Brigade Qassam Terbunuh, Mobil Berisi 5 Orang Dimatikan Drone Israel
Hizbullah, seperti Hamas, didukung oleh Iran dan juga telah bersumpah untuk membalas dendam.
Pasukan Gabungan
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon selama sekitar 30 menit pada Kamis (2/8/2024) malam waktu setempat.
Keduanya membahas antisipasi kemungkinan serangan balas dendam yang diancam oleh Iran dan Hizbullah setelah pembunuhan dua pemimpin kelompok militan di Beirut dan Teheran beberapa hari terakhir ini.
AS yakin Iran akan membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di ibu kotanya, dikutip dari AllIsrael.
Menurut pernyataan Gedung Putih, Biden menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Israel terhadap semua ancaman dari Iran.
Termasuk ancaman dari kelompok teroris proksinya yakni Hamas, Hizbullah, dan Houthi.
Disebutkan, Biden dan Netanyahu juga membahas upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap berbagai ancaman, termasuk rudal balistik dan pesawat tanpa awak, termasuk penempatan militer defensif baru AS di Israel.