Tel Aviv Tegang, Beirut Ceria: Situasi Kontras di Israel dan Lebanon yang Siap Berperang
Show Must Go On di Lebanon, acara konser dan pertunjukan di Lebanon padat meskipun konflik dengan Israel meningkat. Di Tel Aviv orang-orang ketakutan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tel Aviv yang Tegang, Beirut yang Ceria, Situasi Kontras di Israel dan Lebanon yang Siap Berperang
TRIBUNNEWS.COM - Seiring meningkatnya konfrontasi antara Tentara Israel dan Hizbullah Lebanon, suasana berbeda tampak mencolok antara yang ada di Tel Aviv dan Beirut.
Di Tel Aviv, kecemasan terlihat sangat membuncah.
Sebaliknya, situasi normal dan ceria tetap berlangsung di Beirut dan wilayah lain di negara Mediterania tersebut, yang ekonominya sangat bergantung pada pengunjung musim panas, mulai dari wisatawan hingga diaspora.
Baca juga: IDF Bagikan Dokumen Skenario Perang Besar-besaran, Hizbullah Menyusup dari Utara dan Tepi Barat
Mengutip laporan The National News, Ibu kota Lebanon hanya berjarak satu setengah jam berkendara dari desa-desa perbatasan selatan, yang sering dilanda serangan udara dan penembakan Israel sejak perang Gaza pecah Oktober lalu.
Dalam acara tahunan yang 'wah', sekitar 15 kontestan glamor naik ke panggung untuk memperebutkan mahkota Miss Lebanon 2024 pada akhir Juli, sementara penyanyi Lebanon tercinta Elissa menghibur penonton.
Di antara para juri adalah Nour Arida, aktivis dan model Lebanon yang terkenal.
“Menyedihkan melihat semua yang terjadi di selatan dan di Lebanon – agak kontroversial melihat apa yang terjadi dan melihat peristiwa seperti itu terjadi di jantung kota Beirut," kata Arida.
"Namun pada saat yang sama saya pikir penting bagi Lebanon untuk menunjukkan keindahan yang dimilikinya," tambahnya.
“Kita harus terus hidup, itulah diri kita. Orang Lebanon, kita bangkit dan menunjukkan keindahan yang kita miliki terlepas dari kesengsaraan dan perang."
Beberapa hari kemudian, grup tari Lebanon The Mayyas – yang memenangkan America's Got Talent 2022 – naik panggung di hadapan ribuan orang, beberapa jam setelah komandan tertinggi Hizbullah Fouad Shukr dimakamkan di Beirut selatan.
Pembunuhannya oleh Israel terjadi sebagai balasan atas serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel yang dituduhkan kepada Hizbullah.
Banyak warga Lebanon berjuang dengan keputusan sulit untuk tetap tinggal atau pergi di tengah tanda-tanda eskalasi lain yang akan segera terjadi dan dapat menyebabkan perang regional yang lebih besar.
Konflik antara kedua musuh ini terjadi bersamaan dengan perang brutal Israel di Gaza yang telah menewaskan hampir 40.000 orang.