Tel Aviv Tegang, Beirut Ceria: Situasi Kontras di Israel dan Lebanon yang Siap Berperang
Show Must Go On di Lebanon, acara konser dan pertunjukan di Lebanon padat meskipun konflik dengan Israel meningkat. Di Tel Aviv orang-orang ketakutan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Lebanon menunggu dengan cemas di tengah kekhawatiran bahwa lebih banyak wilayah negara itu akan dilanda konflik.
Hizbullah telah bersumpah untuk membalas serangan terhadap Beirut, seperti halnya Iran atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
“Hati kami benar-benar bersama warga kami di selatan dan sejak hari pertama kami berharap bahwa perang ini akan berhenti di Gaza dan Lebanon selatan, dan untuk mencapai kesepakatan dan mengakhirinya dengan kesepakatan untuk mengelola perdamaian yang kami tuju di kawasan ini,” kata Nassar.
Warga Israel Cemas dan Ketakutan
Situasi terbali justru terjadi di wilayah pendudukan Israel yang berstatus sebagai calon agresor ke Lebanon.
Rekaman video dari Middle East Eye yang diambil di jalanan Tel Aviv, Israel, menunjukkan suasana hati publik yang beragam.
Seorang wanita di Israel mengatakan "tidak merasa aman" dan membatalkan rencananya untuk beraktivitas di luar rumah pada Rabu pagi setelah pembunuhan Haniyeh.
Wanita lain mengatakan kepada kantor berita itu bahwa orang-orang "senang" dengan pembunuhan itu tetapi menyadari hal itu dapat menyebabkan perang yang lebih besar.
"Orang-orang memang tegang," kata Ori Goldberg, pakar politik Israel yang berbasis di Tel Aviv.
"Jumlah orang di jalan berkurang, ada rasa cemas secara umum, tetapi tidak separah Oktober lalu ketika orang-orang yakin bahwa Hizbullah akan menyerbu dari utara," katanya, menggambarkan hari-hari setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Ketakutan itu tidak menjadi kenyataan.
Pembunuhan tersebut telah memulihkan sebagian kepercayaan publik terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan militer setelah serangan 7 Oktober, yang secara luas dilihat oleh para ahli dan rakyat Israel sebagai kegagalan intelijen, kata pencatat jajak pendapat Israel dan mantan pembantu Netanyahu, Mitchell Barak.
Namun, Barak menambahkan "Saya rasa tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi sekarang. Saya rasa semua orang mencoba mencari tahu seperti apa tanggapannya atau dari mana tanggapan itu akan datang."
Warga Israel Dilarang Bepergian ke 40 Negara
Dewan Keamanan Nasional Israel telah memperingatkan warga Israel agar tidak melakukan perjalanan ke sekitar 40 negara yang telah ditetapkan pada tingkat ancaman sedang atau tinggi.
Termasuk menyerukan kepada warga Israel untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra, termasuk menghindari menampilkan identitas Israel atau Yahudi, menanggapi serangan Iran.