Hamas Tunjuk Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Baru Gantikan Ismail Haniyeh
Hamas tunjuk dalang 7 Oktober Yahya Sinwar sebagai pemimpin barunya, menggantikan pemimpin sebelumnya, Ismail Haniyeh yang tewas dibunuh pada 31 Juli
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Sinwar adalah orang yang paling dicari Israel.
Ia masih bersembunyi dan tidak bisa dihubungi.
Lahir pada 29 Oktober 1962, menurut Hamas, Sinwar membantu mendirikan aparat keamanan internal kelompok tersebut pada akhir 1980-an.
Ia mendapat julukan di kalangan warga Palestina: "penjagal Khan Younis," tempat ia dibesarkan di Jalur Gaza selatan.
Sinwar adalah salah satu dari sedikit pejabat senior Hamas yang tersisa setelah pembunuhan Haniyeh, wakil kepala politik Salah Arouri pada bulan Januari dan kemungkinan komandan militer tinggi Mohammed Deif pada bulan Juli.
Israel telah mengonfirmasi pembunuhan Deif dan diduga telah melakukan pembunuhan lainnya.
Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas
- Serangan udara Israel terus menghantam Gaza tengah dan bagian timur Khan Younis.
- Setidaknya tiga orang tewas dan lebih dari 10 orang terluka dalam serangan terbaru Israel di Deir el-Balah.
- Mohammed Issa Abu Saada menambah daftar panjang jurnalis yang dibunuh oleh pasukan Israel, sehingga jumlah jurnalis yang tewas di Gaza menjadi 166.
- Pertahanan udara Israel berusaha mencegat roket yang diluncurkan oleh Hizbullah ke posisi Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
- Josep Borrell dari Uni Eropa mengeluarkan seruan baru untuk mengakhiri perang di Gaza, dengan peringatan bahwa hal itu telah membawa wilayah tersebut ke "ambang perang dengan proporsi yang tidak diketahui".
Baca juga: Direktur CIA Klaim Yahya Sinwar Ditekan Hamas untuk Segera Setujui Gencatan Senjata
Blinken mengatakan negosiasi gencatan senjata telah mencapai 'tahap akhir'
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza dan memperingatkan kemungkinan memburuknya eskalasi regional.
Berikut ini beberapa pernyataan utama Blinken:
- Kesepakatan antara Israel dan Hamas berada dalam tahap akhir dan ia meminta semua pihak untuk menyelesaikannya "secepat mungkin".
- Serangan lebih lanjut hanya akan melanggengkan konflik, ketidakstabilan, dan ketidakamanan.
- AS telah memberi tahu Iran dan Israel secara langsung bahwa pertempuran regional tidak boleh meningkat lebih jauh.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)