Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Hizbullah Vs Israel Siap Meletus, UNICEF Kirim 65 Ton Obat dan Alat Medis ke Lebanon

UNICEF mengirimkan 65 ton perlengkapan darurat berisi obat-obatan hingga perlengkapan medis ke 22 rumah sakit swasta dan umum di Lebanon Selatan.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Perang Hizbullah Vs Israel Siap Meletus, UNICEF Kirim 65 Ton Obat dan Alat Medis ke Lebanon
Levantis.me
Kiriman bantuan obat-obatan dan peralatan medis dari WHO ke Lebanon sebanyak 32 ton untuk mengantisipasi jatuhnya korban jika perang Israel vs Hizbullah Lebanon meletus. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengirimkan 65 ton perlengkapan darurat berisi obat-obatan hingga perlengkapan medis ke 22 rumah sakit swasta dan rumah sakit milik Pemerintah di Lebanon Selatan.

Pengumuman ini dirilis UNICEF lewat akun sosial media X.

Dalam cuitannya UNICEF menjelaskan pengiriman paket dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya krisis pasokan medis di tengah konflik panas antara Israel dan Hizbullah.

“Sebanyak 65 ton perlengkapan darurat berisi obat-obatan, perlengkapan, dan instrumen telah dikirimkan ke 22 lokasi, termasuk rumah sakit swasta dan umum di Selatan, Nabatieh, Baalbak-Hermel, dan gudang Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, untuk mendukung sistem kesehatan dalam menanggapi keadaan darurat saat ini," sebut UNICEF seperti dilansir Al Mayadeen.

Paket bantuan ini dikirimkan UNICEF menyusul langkah WHO yang telah lebih dulu mengirimkan 32 ton pasokan alat medis darurat ke Lebanon di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang skala penuh.

Paket yang dikirim berupa bantuan mencakup 1.000 perlengkapan trauma untuk merawat kemungkinan korban perang serta obat-obatan ke rumah sakit yang lokasinya berada di tempat yang paling rentan.

Hizbullah Bombardir Objek Vital Israel

BERITA TERKAIT

Sebagaimana diketahui ketegangan di Timur Tengah mulai membara setelah Ismail Haniyeh bos besar Hamas dilaporkan tewas bersama seorang pengawalnya di gedung tempat mereka menginap di Teheran, Iran.

Ketegangan semakin meningkat setelah pasukan Israel mengumumkan telah berhasil membunuh Fuad Shukr, tokoh kunci dalam transfer sistem panduan Iran untuk rudal jarak jauh Hizbullah.

Shukr tewas dalam serangan udara di sebuah gedung di Beirut selatan pada pekan lalu.

Baca juga: IDF Kecolongan, Sebuah Drone Hizbullah Serang 19 Warga Nahariya di Israel Utara

Serangkaian insiden ini yang membuat Hizbullah murka, hingga Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memerintahkan pasukannya untuk membalaskan denda atas meninggalnya Haniyeh serta Fuad Shukr.

Dalam pidatonya Nasrallah menegaskan bahwa pihaknya siap memulai perang telah terbuka di seluruh front.

Tak lama setelah gertakan itu dilontarkan, sirine peringatan bahaya di di Acre dan daerah sekitarnya, termasuk Nahariya, kota pesisir paling utara di Israel berdering kencang sebagai tanggapan atas infiltrasi drone Hizbullah.

Calon penumpang pesawat di Bandara Rafik Hariri Beirut Lebanon membeludak karena adanya ancaman peperangan Hizbullah melawan Israel
Calon penumpang pesawat di Bandara Rafik Hariri Beirut Lebanon membeludak karena adanya ancaman peperangan Hizbullah melawan Israel (AFP)

Beberapa saksi mata melaporkan, drone-drone kamikaze Hizbullah terbang melintas di atas Nahariya, membobol sistem keamanan udara Iron Dome.

Belum ada laporan korban jiwa dalam insiden namun drone Hizbullah dilaporkan menghantam markas komando Brigade Golani dan Unit Egoz 621 di Pangkalan Militer Shraga milik Israel yang terletak di utara Acre.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas