Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Qatar, Arab Saudi, Yordania Tolak Permintaan AS untuk Kirim Pasukan ke Gaza, Mesir-UEA Bersedia 

Yordania, Qatar, dan Arab Saudi menolak permintaan Amerika Serikat untuk menyumbangkan pasukan ke pasukan penjaga perdamaian pasca-perang di Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Qatar, Arab Saudi, Yordania Tolak Permintaan AS untuk Kirim Pasukan ke Gaza, Mesir-UEA Bersedia 
AFP
Gambar selebaran yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Yordania menunjukkan tentara berjaga selama latihan militer multi-nasional Eager Lion di lokasi yang dirahasiakan di Yordania pada 4 September 2022. 

Qatar, Arab Saudi, Yordania Tolak Permintaan AS untuk Kirim Pasukan ke Gaza, Mesir-UEA Bersedia 

TRIBUNNEWS.COM - Situs Times of Israel mengabarkan yebutkan bahwa Yordania menolak permintaan Amerika Serikat (AS) untuk mengirim pasukan mereka berpartisipasi sebagai pasukan penjaga perdamaian setelah perang di Gaza.

"Situs web tersebut mengatakan bahwa Yordania, Qatar, dan Arab Saudi menolak permintaan Amerika Serikat untuk menyumbangkan pasukan ke pasukan penjaga perdamaian pasca-perang di Gaza," tulis laporan itu dikutip Khaberni, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Dikepung 7 Front, Israel Masih Cari Masalah Sama Mesir, Klaim Temukan Terowongan Besar di Perbatasan

Situs tersebut mengindikasikan, Mesir dan Uni Eemirat Arab (UEA) menyatakan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam upaya ini.

Laporan itu menambahkan, "Kairo dan Abu Dhabi memiliki serangkaian syarat, termasuk pasukan penjaga perdamaian menjadi bagian dari inisiatif yang pada akhirnya mengarah pada solusi dua negara, namun ditolak oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu".

Seperti diketahui, AS menjadi pihak 'konsultan' bagi Israel dalam rencana 'the day after the war' di Gaza. Israel menginginkan pelengseran Hamas sebagai administrator di wilayah kantong Palestina tersebut pasca-perang.

Israel berat hati atas saran AS untuk menjadikan Otoritas Palestina (PA) sebagai administrator baru di Gaza.

BERITA TERKAIT

AS kemudian mengusulkan keterlibatan dari negara-negara Arab dalam kapasitas sebagai pasukan penjaga perdamaian selama pemerintahan transisi di Jalur Gaza.

Adapun gerakan Hamas, menolak mentah-mentah wacana 'The Day After' dari AS-Israel ini dan mengumumkan keberadaan pasukan asing apapun di Gaza sebagai bagian dari 'antek' entitas pendudukan Israel.

Baca juga: Hamas: Pasukan Arab Apa Pun yang Ikut Agenda Israel di Gaza Bakal Diperangi Sebagai Antek Pendudukan

Angkatan Udara Kerajaan Yordania dilaporkan meningkatkan patroli udara mereka seiring perkembangan eskalasi Iran-Israel pasca-serangan balasan Teheran, Minggu (14/4/2024).
Angkatan Udara Kerajaan Yordania dilaporkan meningkatkan patroli udara mereka seiring perkembangan eskalasi Iran-Israel pasca-serangan balasan Teheran, Minggu (14/4/2024). (khaberni/HO)

Yordania dan Mesir Bakal Cegat Drone yang Masuki Wilayah Udara Mereka

Terkait eskalasi terbaru di Timur Tengah sebagai dampak pembunuhan pemimpin Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, Iran dan kelompok proksinya diprediksi meluncurkan serangan besar-besaran ke Israel dalam waktu dekat ini.

Hal ini didasarkan laporan Axios yang mengutip pernyataan anonim pejabat Amerika Serikat bahwa serangan balasan ke Israel akan dilakukan segera.

Sejumlah negara di kawasan Timur Tengah telah menutup wilayah udara mereka, seperti Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, dan sebagian besar Irak.

Yordania dan Mesir bahkan mengumumkan bahwa mereka akan mencegat rudal atau drone apa pun yang memasuki wilayah udara mereka, baik dari Yaman atau Iran.

Otoritas Penerbangan Sipil Yordania telah mengeluarkan NOTAM, yang menyatakan bahwa semua lalu lintas udara komersial yang melakukan perjalanan ke bandara Yordania harus membawa bahan bakar tambahan selama 45 Menit untuk “Alasan Operasional.”

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas