Dampak Gempa M7,1 di Jepang, Penerbangan Telat 2 Jam dan Kecepatan Shinkansen Dikurangi
Polisi juga diminta untuk siaga satu menghadapi kemungkinan terjadinya gempa besar
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dampak gempa bumi besar di Shikoku dan Miyazaki Kamis (8/8/2024) mengakibatkan penerbangan domestik Jepang terlambat dua jam.
Kereta peluru atau Shinkansen seminggu ke depan akan memperlambat kecepatan perjalanannya.
Polisi siaga satu hadapi kemungkinan gempa besar.
"Kami mohon maaf atas perjalanan pesawat yang terlambat dua jam ini," ungkap pengumuman di bandara Haneda sore ini dan dibenarkan seorang penumpangnya.
"Benar kita dua jam terlambat perjalanan dari Miyazaki ke Tokyo sore ini," papar Akimoto, warga Setagayaku Tokyo kepada Tribunnews.com, Kamis malam.
Menanggapi pengumuman "Peringatan Gempa Raksasa Informasi Luar Biasa Gempa Palung Nankai", JR Central malam ini (8/8/2028) mengumumkan jadwal operasi Shinkansen dan jalur konvensional.
Baca juga: Kemlu: Belum Ada Informasi WNI Jadi Korban Gempa Jepang M 7,1
Shinkansen dikatakan akan menunda beroperasi dengan kecepatan tinggi dan jalan dengan kecepatan yang lebih rendah di beberapa bagian antara Stasiun Nagoya-Tokyo.
Selain itu Tokaido Shinkansen mungkin tertunda lebih dari 10 menit karena penurunan kecepatan antara Stasiun Mikawaanjo dan Stasiun Mishima.
Selain itu, pada jalur konvensional, ekspres terbatas "Nanki" di Jalur Kise dan ekspres terbatas "Inaji" di Jalur Iida akan dihentikan.
Demikian pula kereta ekspres Seto-Izumo yang menghubungkan Tokyo dan Prefektur Shimane juga akan dibatalkan. Dalam kedua kasus, periodenya sekitar satu minggu.
Kemudian kepolisian Prefektur Miyazaki, Kagoshima, dan Kumamoto telah mengumpulkan informasi tentang kerusakan di area yang luas menggunakan helikopter.
Badan Kepolisian Nasional belum menerima laporan korban jiwa, hanya korban cedera saja yang diterima kepolisian.
Menanggapi gempa bumi yang terjadi di Prefektur Miyazaki dan daerah lainnya, Badan Kepolisian Nasional mendirikan Markas Besar Keamanan Bencana yang dipimpin oleh kepala Biro Keamanan untuk mengumpulkan informasi tentang kerusakan.
Kepolisian Prefektur Miyazaki, Kagoshima, dan Kumamoto telah mengirim helikopter dari "Skuadron Udara Polisi Area Luas" untuk menilai kerusakan di area yang luas dari udara.
Selain itu, jika terjadi kerusakan parah, "tim bantuan darurat area luas" dari polisi prefektur Fukuoka, Saga, Kumamoto, dan Oita telah diperintahkan untuk bersiaga satu.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.