Yahudi Ultra-Ortodoks Berontak, Abaikan Panggilan Militer Israel, Hanya Puluhan yang Daftar Wamil
Ribuan orang Yahudi Ultra-Ortodoks menolak untuk mengikuti wajib militer Israel dan hanya puluhan orang yang mendaftar.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
"Militer Israel akan mulai merekrut orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks mulai Agustus mendatang," katanya, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Mengetahui keputusan tersebut, kaum Yahudi Haredi memberontak.
Hal tersebut menyebabkan bentrokan hebat yang terjadi antara orang-orang Yahudi Haredi dan polisi Israel.
Yedioth Ahronot melaporkkan sejumlah pengunjuk rasa Yahudi Haredi menyerbu jalan Raya 4 di Persimpangan Coca-Cola deket Bnei Brak pada bulan lalu.
Sebagai informasi, berdasarkan keputusan kabinet perang Israel, wajib militer bagi tentara menjadi 3 tahun.
Yahudi Haredi, yang mencakup sekitar 13 persen dari populasi Israel yang berjumlah sekitar 9,9 juta jiwa, tidak bertugas di militer, dengan alasan komitmen untuk mempelajari kitab suci Yudaisme.
Hukum Israel mengharuskan setiap warga negara Israel yang berusia di atas 18 tahun untuk bertugas di militer selama ini.
Namun ada pengecualian Haredi dari dinas telah menjadi masalah kontroversial selama beberapa dekade.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Yahudi Haredi