Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktor Bangladesh Tewas di Tangan Pengunjuk Rasa Karena Dianggap Pendukung Pemerintah

Aktor Bangladesh Shanto Khan dan ayahnya Selim Khan tewas di Chandpur dalam aksi unjuk rasa yang berakhir kerusuhan di Bangladesh, Senin

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Aktor Bangladesh Tewas di Tangan Pengunjuk Rasa Karena Dianggap Pendukung Pemerintah
Via IT
Aktor Bangladesh Shanto Khan. (Foto: Facebook/Shanto Khan) 

TRIBUNNEWS.COM, BANGLADESH - Aktor Bangladesh Shanto Khan dan ayahnya Selim Khan tewas di Chandpur dalam aksi unjuk rasa yang berakhir kerusuhan di Bangladesh, Senin (5/8/2024).

Shanto Khan dan ayahnya tewas dihakimi massa di Chandpur di tengah kerusuhan di negara itu setelah Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina melarikan diri ke India.

Laporan-laporan menyebutkan Selim Khan adalah pemilik rumah produksi terkenal di Bangladesh.

Dia adalah adalah seorang loyalis Sheikh Hasina.

Selim Khan ayah sang aktor dikenal bagian dari pendukung pemerintahan.

Rumah produksinya menghasilkan banyak hits dan film-film terkenal di Bangladesh seperti 'Tungi Parar Miya Bhai', 'Commando' dan lainnya.

Putra Selim, Shanto,  juga tewas dalam serangan itu.

BERITA REKOMENDASI

Dia adalah seorang aktor pemula, yang memulai debutnya dalam film 'Prem Chor' pada tahun 2019, diikuti oleh 'Piya Re' pada tahun 2021, 'Bubujaan' pada tahun 2023, dan 'Anto Nagar' pada tahun 2024.

Aktor sekaligus sutradara Parambrata Chatterjee sangat terkejut dengan pembunuhan tersebut, setelah mengerjakan beberapa proyek di Bangladesh.

Pihak lain dari komunitas film Bengali juga mengecam hukuman gantung terhadap Shanto dan ayahnya, meskipun hanya sedikit yang ingin mengomentari situasi di Bangladesh.

Aktor Rajatabha Dutta, yang bekerja sama dengan Shanto dalam film Bangladesh 'Bikkhov' mengatakan kepada PTI, "Selama syuting di Chandpur untuk film tersebut, dia secara pribadi mengurus kebutuhan saya.

"Dia memperhatikan kebutuhan saya bahkan di hotel. Saya tidak tahu bagaimana atau mengapa dia harus meninggal di usia muda saat kariernya sedang menanjak."

Baca juga: Mengapa Kantor Polisi dan Rumah Politisi Jadi Sasaran Kemarahan Warga Bangladesh?


Namun, aktor tersebut tidak mengomentari situasi terkini di Bangladesh karena itu merupakan masalah internal negara tersebut.

Ucapan belasungkawa mengalir dari masyarakat, dengan aktris Kaushani Mukhopadhyay mengenang Shanto Khan atas perlakuan hangatnya saat mereka syuting 'Piya Re' di Bangladesh.

"Saya percaya pada kemenangan kemanusiaan dan berharap situasi akan segera kembali normal di sana," katanya.

Kekacauan di Bangladesh Berawal dari Demo

Bangladesh dilanda kekacauan, yang bermula dari protes terhadap kuota pekerjaan pemerintah.

Protes berubah menjadi demonstrasi antipemerintah yang penuh kekerasan dalam beberapa minggu terakhir.

Kerusuhan tersebut telah menyebabkan pembantaian, dengan lebih dari 400 orang tewas sejauh ini.

PM India Sheikh Hasina melarikan diri ke India bersama saudara perempuannya dan para pembantu dekatnya dengan pesawat militer pada hari Senin.

Ia tetap bersembunyi di negara itu, sementara badan keamanan di India bersiap untuk mencari suaka bagi wanita berusia 77 tahun itu di sebuah negara Eropa.

Sementara itu, peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus, 84 tahun, akan diambil sumpahnya sebagai penasihat utama pemerintahan sementara pada Kamis malam.

Ia tiba di Dhaka dari Paris, tempat ia menjalani prosedur medis.

Pemenang Nobel tersebut merupakan salah satu pilihan utama para mahasiswa yang berunjuk rasa untuk memimpin negara, dan ia menerima hal yang sama.

Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan Parlemen pada hari Selasa dan mengangkat Yunus sebagai kepala pemerintahan sementara.

Sumber: Hindustan Times/IT

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas