Angkatan Laut IRGC Terima 2.640 Rudal Baru Bisa Tenggelamkan Kapal Musuh, Iran Siap Serang Israel?
Angkatan laut IRGC menerima ribuan sistem rudal hingga drone, apakah Iran bersiap serang Israel?
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) melakukan upacara pada Jumat (9/8/2024).
Acara tersebut berkepentingan untuk penyerahan senjata perang kepada Organisasi Tempur Angkatan Laut IRGC.
Senjata tempur yang diserahkan berjumlah total 2.640.
Terdiri dari sistem rudal, drone dan peralatan lainnya untuk memperkaya alutsista revolusioner Islam Iran.
Mengutip MEHR, rudal-rudal yang disalurkan adalah rudal jelajah dengan kemampuan baru.
Kemudian seperti hulu ledak berdaya ledak tinggi dan tidak terdeteksi.
Masing-masing senjata tersebut ditengarai dapat menyebabkan kerusakan parah dan menenggelamkan kapal perusak musuh.
Ada berbagai jenis sistem rudal jarak jauh, jarak menengah, pesawat tanpa awak tempur, deteksi dan pemusnah, sistem peperangan elektronik, radar angkatan laut dan peralatan tempur lainnya.
Dalam hal ini, IRGC hanya memamerkan 210 dari 2640 sistem rudalnya.
Iran Gelar Latihan Militer Besar-besaran
Meski belum jelas kapan Iran akan melancarkan serangan balasan ke Israel, Iran saat ini tengah mempersiapkan semuanya.
Baca juga: 7 Negara Kecam Pernyataan Bezalel Smotrich, Dubes Jerman: Mengerikan
Terutama ketika tersiar kabar Iran menggelar latihan militer besar-besaran.
Latihan militer tersebut tampaknya digelar di Teheran pada hari Kamis (8/8/2024).
Hal tesebut dikonfirmasi oleh pihak berwenang Iran.
Pihak berwenang Iran mengatakan wilayah udara akan ditutup selama 3 jam untuk latihan militer.
"Pihak berwenang Iran telah meminta penerbangan sipil untuk menghindari rute tertentu di wilayah udara mereka pada hari Kamis karena latihan militer oleh pasukan Iran," tulis Sky News.
Tidak hanya itu, Iran juga dikabarkan telah mempersiapkan peluncur roket.
Menurut seorang pejabat AS, peluncuran roket tersebut masih belum diketahui waktu dan detailnya.
Israel Ancang-ancang
Kabinet Keamanan Israel mengadakan pertemuan di ruang komando bawah tanah IDF yang dikenal sebagai "The Pit" pada (8/8/2024), malam hari waktu setempat.
Ruang bawah tanah itu terletak di bawah kantor pusat Kementerian Keamanan di Kirya, Tel Aviv.
Menurut laporan Channel 12, Israel sengaja melakukan pertemuan di bawah tanah lantaran takut apabila Iran melancarkan serangan balasan pada saat itu.
Israel mengklaim cara itu mereka lakukan untuk menghadapi kemungkinan situasi darurat.
Ini merupakan pertama kalinya pada tahun ini kabinet kemananan Israel mengadakan pertemuan.
Sebelumnya, kabinet kemanan Israel mengadakan pertemuan terakhir pada 13 April 2023.
Saat itu, pertemuan kabinet kemanan Israel membahas tentang Iran yang menanggapi serangan Israel terhadap kedutaan besarnya di Suriah.
Sebelumnya, Iran telah berjanji untuk membalas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli 2024.
Tak hanya Iran, Hizbullah juga berjanji akan melancarkan serangan balasan ke Israel.
Serangan ini merupakan serangan balasan atas tewasnya komandan Fouad Shokor dan sejumlah warga sipil di Beirut.
Mengetahui hal tersebut, Israel mengklaim pihaknya telah mengambil tindakan pencegahan.
Mereka mengaku sedang menyiapkan perlingdungan lokasi dan personel strategis dalam beberapa hari terakhir.
Israel juga mengklaim saat ini sedang menunggu perintah dari kabinet kemanan untuk melancarkan serangan pendahuluan terhadap Lebanon.
Sementara Channel 13 melaporkan sebagai respons kematian Fuad Shokor, Hizullah akan menargetkan pejabat senior Israel.
"Ini sesuai dengan teori persamaan, karena sebagai imbalan atas pejabat yang dibunuh Israel, yang menjadi targetnya adalah pejabat Israel," tulis Channel 13.
Sebagai informasi, saat ini Iran dan Hizbullah sedang mempersiapkan serangan untuk Israel.
Namun informasi interlijen AS dan Israel tidak mengetahui kapan serangan tersebut diluncurkan.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Farrah Putri)