Iran Lebih Pentingkan Cari Pembunuh Haniyeh ketimbang Serang Israel
Iran lebih mementingkan untuk mencari pembunuh Ismail Haniyeh ketimbang menyerang Israel.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Iran bakal memilih untuk mencari para pelaku pembunuhan terhadap Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh ketimbang melancarkan serangan ke Israel.
Dikutip dari Times of Israel, Teheran bisa menyerang Israel secara keseluruhan karena dituding sebagai pembunuh Haniyeh kendati Yerusalem tidak mengonfirmasi maupun menyangkalnya.
Laporan-laporan yang muncul, Iran bakal mencari orang-orang yang diyakini telah berkhianat dengan menjadi mata-mata badan keamanan Israel, Mossad.
Dilansir The Guardian, Teheran kini tengah menimbang-menimbang terkait adanya tekanan agar tidak meningkatkan ketegangan di kawasan jika lebih memilih untuk melakukan serangan ke Israel.
Tekanan tersebut dapat dilihat ketika Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar menentang, dalam pertemuan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Iran, jika Teheran melakukan serangan ke Israel.
Ishaq menuturkan bahwa sebenarnya pembunuh Haniyeh memang harus dicari, tetapi Iran jangan sampai memenuhi hasrat Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu yang menurutnya memang menginginkan peperangan lebih luas di Timur Tengah.
"Kita tidak boleh memenuhi rencana Benjamin Netanyahu untuk perang yang lebih luas," kata Ishaq dalam sambutannya.
Kendati demikian, di sisi lain, pada Rabu (7/9/2024), Netanyahu sudah mengatakan kepada para tentara dalam sebuah kunjungan ke pangkalan perekrutan Tel Hashomer bahwa Israel telah siap untuk bertahan dan melakukan penyerangan balik jika mengalami serangan.
Bahkan, pernyataan Netanyahu itu didukung dengan infrastruktur seperti rumah sakit di Israel Utara dan Lebanon yang siap menampung para korban luka jika serangan ke Israel benar-benar terjadi.
Baca juga: Usai Bunuh Haniyeh di Iran, Israel Malah Disebut Buat Kesalahan Strategis Besar, Ini Alasannya
Komando front terdepan Israel minggu ini mengirimkan batalion pencarian dan penyelamatan ke kota-kota besar sehingga acara yang digelar di luar ruangan di Israel Utara kini telah dilarang.
Israel Sudah Siap Diserang tapi Belum Ada Pembatasan Aktivitas
Kendati sudah siap diserang, Israel masih belum melakukan pembatasan terhadap aktivitas warga sipil.
Adapun hal ini diduga agar jika Iran atau Hizbullah melakukan serangan, maka itu tergantung dari rencana Israel.
Di sisi lain, jika Iran dan Israel benar-benar berkonflik, negara tetangga yaitu Yordania enggan untuk ikut campur dan menjadi medan perang kedua negara.
Bahkan, jika ada serangan udara seperti roket ataupun rudal melewati Yordania, maka akan ditembak jatuh.