Mali Perintahkan Duta Besar Swedia Hengkang dalam Waktu 3 Hari
Duta Besar Swedia untuk Bamako diperintahkan untuk meninggalkan Mali dalam waktu 72 jam, Jumat (9/8/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Pada bulan Juli, para pemimpin militer Mali, Burkina Faso, dan Niger menandatangani pakta kerja sama pertahanan baru, yang menyebutnya sebagai langkah “menuju integrasi yang lebih besar”.
Kolonel Assimi Goita, pemimpin militer Mali, mengatakan hubungan yang semakin erat berarti “serangan terhadap salah satu dari kami akan menjadi serangan terhadap semua anggota lainnya”.
Masih belum jelas apakah pendekatan baru ini telah membantu membendung kekerasan yang melanda negara tersebut.
Mali Putus Hubungan Diplomatik dengan Ukraina
Awal bulan ini, pemerintah transisi di Mali memutus hubungan diplomatik dengan Ukraina, dikutip dari Anadolu Agency.
Pemutusan hubungan diplomatik ini terjadi menyusul dugaan keterlibatan Ukraina yang membantu kelompok pemberontak untuk melancarkan serangan mematikan terhadap tentara Mali dan tentara bayaran Wagner Rusia di Tinzaouaten.
"Pemerintah transisi Republik Mali telah mengetahui, dengan keterkejutan yang mendalam, pernyataan subversif yang dibuat oleh Andriy Yusov, Juru Bicara Badan Intelijen Militer Ukraina (GUR), yang mengakui keterlibatan Ukraina dalam serangan pengecut, berbahaya, dan biadab oleh kelompok teroris bersenjata," kata juru bicara pemerintah Mali, Kolonel Abdullah Maiga, Minggu (4/8/2024).
Abdullah Maiga mengatakan pejabat Ukraina telah bertindak lebih buruk dengan mengumumkan bahwa masih banyak hasil yang akan datang.
Baca juga: Mali Putus Hubungan Diplomatik dengan Ukraina, Buntut Kyiv Bantu Teroris Lawan Wagner Rusia
Mali mengatakan pihaknya terkejut dengan pernyataan pejabat Ukraina itu.
Bamako menuduh Ukraina juga mendukung kelompok bersenjata lainnya di kawasan Sahel, yang meliputi Sudan, Niger, Nigeria, Chad, Mauritania, Mali.
"Tuduhan yang sangat serius ini, yang belum dibantah, menunjukkan dukungan resmi pemerintah Ukraina terhadap terorisme di Afrika, di Sahel, dan lebih khusus lagi di Mali," katanya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.