PIJ-Fatah Kecam Israel usai Hujani Roket ke Gedung Sekolah Tewaskan Ratusan Orang yang Sedang Salat
Israel mengerahkan tiga roket untuk menyerang gedung sekolah al-Tabin di Al-Daraj, Kota Gaza semalam, kantor berita Gaza melaporkan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
“Kegagalan lembaga dan pengadilan internasional untuk menyatakan para pemimpin entitas tersebut sebagai penjahat perang telah berkontribusi terhadap keberlangsungan hal tersebut.”
Pecahan peluru yang beterbangan menghantam anak-anak di ruang kelas sekolah Kota Gaza
Rincian lebih lanjut bermunculan tentang serangan terhadap sekolah al-Tabin di Kota Gaza dan pemandangan di Rumah Sakit Arab Al-Ahli, tempat banyak korban dibawa.
Selain orang-orang yang terbunuh di dalam ruang sholat sekolah selama serangan itu, yang lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, terbunuh di dalam ruang kelas di dekatnya, terkena pecahan bom yang beterbangan, lapor Hani Mahmoud dari Al Jazeera.
Banyak korban yang dibawa ke rumah sakit mengalami pendarahan serius akibat pecahan peluru atau luka bakar parah akibat kebakaran yang terjadi akibat pemboman.
"Staf di rumah sakit tersebut memiliki sumber daya yang sangat terbatas sehingga mereka terpaksa menggunakan bahan daur ulang untuk merawat yang terluka – bahan yang dalam konteks lain akan langsung dibuang begitu saja," lapor Mahmoud.
Banyak jenazah yang dibawa sulit dikenali, sehingga keluarga di rumah sakit yang mencari orang yang mereka cintai berjuang untuk menemukan cara untuk mengidentifikasi mereka, tambahnya.
Baca juga: Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar Tidak Kenal Kompromi Soal Penarikan Penuh Tentara Israel dari Gaza
Rumah Sakit Al-Ahli tidak mampu lagi menampung korban luka akibat serangan di sekolah Gaza
Ada gelombang besar orang yang berdatangan ke rumah sakit setelah serangan di sekolah al-Tabin di Kota Gaza.
Para korban tiba dalam kondisi kritis.
Namun (Rumah Sakit Al-Ahli) kekurangan staf dan obat-obatan, sehingga tidak dapat menyediakan perawatan medis yang memadai.
Rumah sakit itu berada di ambang kehancuran.
Di antara orang-orang yang datang adalah anak-anak dan wanita.
Sejumlah korban yang datang dalam keadaan bersimbah darah atau sudah dinyatakan meninggal.
Sementara itu, paramedis dan relawan masih berupaya mengeluarkan jenazah dari lokasi yang dibom.
Mereka berjuang karena bom yang dijatuhkan di sekolah tersebut juga membakar fasilitas tersebut.