Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

150 Warga Rohingya Tewas Digempur Pesawat Tak Berawak

Serangan pesawat nirawak menewaskan 150 warga Rohingya yang mencoba melarikan diri dari pertempuran di Rakhine, Myanmar

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in 150 Warga Rohingya Tewas Digempur Pesawat Tak Berawak
AFP/AMANDA JUFRIAN
Pengungsi Rohingya yang baru tiba kembali ke perahu setelah masyarakat setempat memutuskan untuk mengizinkan mereka sementara mendarat untuk mendapatkan air dan makanan di Ulee Madon, provinsi Aceh, Indonesia, pada 16 November 2023. Sekitar 250 pengungsi Rohingya mencapai Indonesia bagian barat dengan perahu kayu yang penuh sesak pada 16 November 2023, sehingga jumlah pengungsi yang dilaporkan oleh pejabat setempat tiba pada minggu ini menjadi hampir 600 orang. (Photo by amanda jufrian / AFP) 

Serangan pesawat nirawak menewaskan 150 warga Rohingya yang mencoba melarikan diri dari pertempuran di Rakhine, Myanmar

TRIBUNNEWS.COM, MYANMAR -  Setidaknya 150 warga sipil dari minoritas Muslim Rohingya di Myanmar diperkirakan tewas minggu ini dalam serangan artileri dan pesawat tak berawak di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Tentara Arakan, sayap militer kelompok etnis Rakhine di negara bagian itu, membantah bertanggung jawab atas serangan pada hari Senin itu.

Serangan dilakukan terhadap warga Rohingya yang mencoba melarikan diri dari pertempuran sengit di kota Maungdaw.

Mereka berupaya menyeberangi Sungai Naf kabur menyelamatkan diri ke Bangladesh.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Jumat oleh kelompok bantuan medis internasional, Doctors Without Borders, mengatakan bahwa dalam seminggu terakhir kelompok itu telah merawat semakin banyak orang Rohingya yang luka berhasil menyeberangi perbatasan ke Bangladesh.

Mereka melihat orang-orang dibom saat mencoba mencari perahu untuk menyeberangi sungai ke Bangladesh dan melarikan diri dari kekerasan.

Berita Rekomendasi

Yang lain menggambarkan melihat ratusan mayat di tepi sungai.

Dua orang yang mengaku sebagai korban selamat yang dihubungi oleh The Associated Press menyalahkan Tentara Arakan, begitu pula aktivis Rohingya dan pemerintah militer Myanmar.

Serangan itu, jika benar, akan menjadi salah satu serangan paling mematikan yang melibatkan warga sipil dalam perang saudara di negara itu.

Video mengerikan yang beredar di media sosial menunjukkan puluhan mayat orang dewasa dan anak-anak berserakan di sepanjang jalan dekat tepi sungai.

Baik video maupun rincian serangan tidak dapat diverifikasi dengan mudah karena pembatasan perjalanan yang ketat dan pertempuran yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Gerilyawan pro-demokrasi dan angkatan bersenjata etnis minoritas telah berupaya menggulingkan penguasa militer negara itu sejak mereka merebut kekuasaan pada tahun 2021 dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Namun, pertempuran di Rakhine telah menimbulkan kekhawatiran akan munculnya kembali kekerasan terorganisasi terhadap anggota minoritas Rohingya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas