Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daniel Hagari Akui Tak Punya Data soal Tahanan Israel Tewas Ditembak & 2 Wanita Luka Parah di Gaza

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengaku belum memiliki data mengenai pembunuhan seorang tahanan Israel yang dipenjara di Jalur Gaza.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Daniel Hagari Akui Tak Punya Data soal Tahanan Israel Tewas Ditembak & 2 Wanita Luka Parah di Gaza
X
Juru bicara tentara pendudukan Israel, Daniel Hagari. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengaku belum memiliki data mengenai pembunuhan seorang tahanan Israel yang dipenjara di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata militan Hamas, Abu Obeida mengungkapkan salah satu tahanan Israel dibunuh oleh penjaga yang ditugaskan mengawasinya.

Dua tahanan wanita lainnya terluka parah di Gaza.

Perlu dicatat, kalau insiden tersebut merupakan dua peristiwa yang terjadi secara terpisah.

"Dalam dua insiden terpisah, dua orang yang direkrut, ditugaskan untuk menjaga para tahanan menembak seorang tahanan Israel dan membunuhnya," terang pernyataan yang disampaikan Abu Obeida, Senin (12/8/2024), dikutip dari Sabq.

"Dua tahanan wanita juga mengalami luka serius," lanjut pernyataan tersebut.

Militan sedang mengupayakan untuk menyelamatkan nyawa dua wanita itu.

Abu Obeida menyalahkan insiden tersebut pada apa yang ia gambarkan sebagai "pembantaian" Israel terhadap warga Palestina, Reuters melaporkan.

Berita Rekomendasi

"Pemerintah musuh (Israel) memikul tanggung jawab penuh atas pembantaian ini," kata Obeida dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram.

"Reaksi yang diakibatkannya akan memengaruhi kehidupan tahanan Zionis," lanjut Obeida, yang dikutip dari Al Arabiya Net.

Pernyataan Hamas yang dipublikasikan di Telegram tidak merinci identitas para sandera atau lokasi dan tanggal kedua insiden tersebut.

Reaksi Juru Bicara Militer Israel

Menanggapi klaim soal kejadian ini, Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengaku belum memiliki data mengenai pembunuhan seorang tahanan Israel yang dipenjara di Jalur Gaza.

Hagari menulis komentar di platform X - dulu namanya Twitter - mengenai pernyataan Hamas.

Ia menjelaskan bahwa saat ini, Israel tidak memiliki informasi intelijen apa pun yang memungkinkan Tel Aviv untuk menyangkal atau mengonfirmasi klaim Hamas.

"Dalam beberapa menit terakhir, organisasi Hamas telah menyebarkan sebuah publikasi di Telegram yang berisi pesan tertulis yang mengklaim bahwa dalam dua insiden terpisah, seorang sandera tewas dan dua sandera lainnya terluka oleh anggota Hamas. Saat ini, kami tidak memiliki dukungan intelijen yang memungkinkan kami untuk membantah atau mengonfirmasi klaim Hamas. Kami terus memeriksa dan mencari tahu keandalan pesan tersebut dan akan memperbaruinya sesegera mungkin dengan informasi apa pun yang kami miliki," tulis Hagari di X.

"Kami akan memperbarui setiap perubahan dalam kebijakan pertahanan di platform Komando Front Dalam Negeri dan IDF. Saya akan berada di sini, mulai malam ini dan selama beberapa hari ke depan untuk memberi Anda informasi terbaru, menjawab pertanyaan, dan mencerminkan situasi sebagaimana adanya, bahkan ketika tidak ada perubahan dalam instruksi," papar Hagari di X.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee juga mengunggah pernyataan yang senada dengan Hagari di X, dengan bahasa Arab.

“Dalam beberapa menit terakhir, teroris Hamas menerbitkan laporan tertulis yang mengklaim bahwa dalam dua insiden terpisah, aktivis Hamas membunuh seorang tawanan Israel dan melukai dua tawanan wanita,"

"Pada tahap ini, belum ada dokumen intelijen yang mengonfirmasi atau membantah tuduhan Hamas. Kami terus menyelidiki kredibilitas pernyataan tersebut dan akan memberikan informasi jika kami memilikinya,"

Israel melancarkan kampanye militer terhadap Gaza setelah militan Hamas menyerbu Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.

Militan Palestina menyandera 251 orang selama waktu itu.

Menurut tentara Israel, 111 sandera masih ditahan di Gaza, termasuk 39 orang meninggal.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa hampir 40.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak saat itu.

Perang Israel-Hamas

*) Pasukan Israel telah menewaskan 42 warga Palestina di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, termasuk 10 orang di selatan Khan Younis, tempat operasi militer baru telah memaksa puluhan ribu warga Palestina meninggalkan rumah mereka.

*) Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengatakan bahwa seorang tawanan Israel tewas di Gaza dan dua tawanan wanita lainnya menderita luka serius dalam insiden terpisah.

*) Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sesi darurat untuk membahas perang Israel menyusul serangan Israel terhadap sekolah di Kota Gaza yang menewaskan lebih dari 100 warga Palestina.

Ini akan menjadi sesi khusus DK PBB yang ke-24 sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober.

*) Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris telah mendesak Iran untuk "menghentikan" ancaman tindakan pembalasan terhadap Israel, menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.

*) Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam panggilan telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, menegaskan kembali “hak Iran untuk menanggapi agresor” dan mengatakan negaranya “tidak akan pernah menyerah pada tekanan, sanksi, dan intimidasi”.

*) Yordania telah menepis klaim Israel bahwa Korps Garda Revolusi Iran dan pejuang Hamas di Lebanon menggunakan wilayahnya untuk menyelundupkan senjata ke Tepi Barat yang diduduki, dengan mengatakan bahwa "tidak ada disinformasi" yang disampaikan oleh pejabat Israel yang dapat mengubah fakta bahwa perangnya di Gaza adalah "ancaman terbesar bagi keamanan regional".

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas