Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Angkatan Laut Iran Gelar Latihan Militer di Laut Kaspia di Tengah Ketegangan dengan Israel

Angkatan Laut Iran sedang melakukan latihan militer di kota utara Astara, media pemerintah melaporkan pada hari Selasa.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Angkatan Laut Iran Gelar Latihan Militer di Laut Kaspia di Tengah Ketegangan dengan Israel
tangkap layar X
RUDAL BALISTIK - Kapal Perang IRGC Iran menembakkan rudal balistik dalam simulasi serangan ke pangkalan udara utama Israel, Palmahim, Selasa (13/2/2024). 

Angkatan Laut Iran Gelar Latihan Militer di Wilayah Utara di Tengah Ketegangan dengan Israel

TRIBUNNEWS.COM- Angkatan Laut Iran sedang melakukan latihan militer di kota utara Astara, media pemerintah melaporkan pada hari Selasa, di tengah meningkatnya antisipasi terhadap janji pembalasan Teheran terhadap Israel .

Latihan tersebut dilakukan oleh angkatan laut tentara Iran, yang merupakan entitas berbeda dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang lebih maju.

Latihan ini bertujuan untuk "mempersiapkan pasukan pertahanan angkatan laut Iran semaksimal mungkin," kantor berita Mehr mengutip pernyataan Hamid Mousavi, wakil gubernur Astara.

Latihan tersebut berlangsung pada Selasa malam dari pukul 7:30 malam hingga 8:30 malam waktu setempat (1600 hingga 1700 GMT) di Astara, yang terletak di provinsi Gilan Iran di Laut Kaspia.

Mousavi menghimbau warga agar tidak khawatir dengan suara ledakan, dan mengatakan bahwa itu adalah bagian dari latihan.

Ini adalah latihan militer kedua yang dilaporkan Iran dalam tiga hari.

BERITA TERKAIT

Timur Tengah telah berada dalam kondisi siaga tinggi sejak pembunuhan komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dan Haniyeh di Teheran bulan lalu. Iran dan proksi regionalnya, termasuk Hizbullah Lebanon, telah menyalahkan Israel atas serangan ini dan bersumpah untuk membalas.

Israel mengonfirmasi pihaknya berada di balik serangan terhadap Shukr tetapi belum mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh.


Bersiap Menghadapi Eskalasi

Angkatan Laut Iran gelar latihan militer di wilayah utara saat Israel dan kawasan bersiap menghadapi eskalasi.

Latihan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu, di tengah kemungkinan serangan Iran terhadap Israel terkait pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Angkatan Laut Iran melaksanakan latihan militer di wilayah utara negara itu pada hari Selasa, saat kawasan itu bersiap menghadapi kemungkinan tanggapan militer Iran terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Angkatan laut Iran melakukan latihan di Laut Kaspia, di lepas pantai kota Astara di provinsi Gilan, dari pukul 19.30 hingga 20.30 waktu setempat.

Latihan tersebut bertujuan untuk "mempersiapkan sebaik mungkin" pasukan angkatan laut, Kantor Berita semi-resmi Iran Mehr mengutip Hamid Mousavi, wakil gubernur Astara.

“Selama latihan, target hipotetis akan diserang,” imbuhnya menjelang latihan.

Latihan militer tersebut merupakan yang kedua yang dilakukan oleh Iran dalam waktu kurang dari seminggu. Jumat lalu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) negara itu memulai latihan militer di provinsi barat Kermanshah, dekat perbatasan dengan Irak.

Seorang pejabat bersenjata mengatakan kepada kantor berita milik pemerintah IRNA bahwa latihan tersebut, yang berakhir pada hari Selasa, dirancang untuk “meningkatkan kesiapan tempur dan kewaspadaan.”

Ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul terbunuhnya Haniyeh dalam serangan di Teheran pada tanggal 31 Juli.

Iran dan proksinya di kawasan tersebut telah bersumpah untuk memberikan tanggapan keras terhadap pembunuhan tersebut, yang mereka kaitkan dengan Israel.

Ancaman-ancaman tersebut telah mendorong serangkaian diplomasi untuk menghindari perang habis-habisan di kawasan tersebut.

Namun Iran pada hari Selasa menolak seruan Barat untuk menahan diri. Dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh IRNA, juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan Iran tidak memerlukan izin untuk mempertahankan keamanan dan kedaulatan nasionalnya.

“Permintaan kasar seperti itu tidak memiliki logika politik dan juga bertentangan dengan hukum dan prinsip internasional,” tambahnya.

Pernyataan Kanaani muncul sebagai tanggapan atas pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Inggris, Prancis, dan Jerman pada hari Senin, di mana mereka meminta Iran untuk “menahan diri dari serangan yang akan semakin meningkatkan ketegangan regional.”

Iran dan proksinya “akan memikul tanggung jawab atas tindakan yang membahayakan peluang perdamaian dan stabilitas ini,” ketiga negara Eropa tersebut memperingatkan lebih lanjut.

SUMBER: Al Arabiya, Al Monitor

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas