Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bongkar Borok IDF Jadikan Warga Sipil Gaza Tameng Manusia, Media Israel Haaretz Ungkap Detailnya

Media Israel, Haaretz, membongkar praktik tameng manusia yang dilakukan IDF terhadap warga sipil Palestina di Gaza.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Bongkar Borok IDF Jadikan Warga Sipil Gaza Tameng Manusia, Media Israel Haaretz Ungkap Detailnya
Twitter @AJA_Palestine
Tentara Israel menjadikan seorang tahanan Palestina sebagai perisai manusia dalam konfrontasi di Tepi Barat yang diduduki. Tragedi ini terlihat dalam video yang diunggah AlJazeera Arab di akun X (dulu Twitter) @AJA_Palestine, Jumat (10/11/2023) - Media Israel, Haaretz, membongkar praktik tameng manusia yang dilakukan IDF terhadap warga sipil Palestina di Gaza. 

TRIBUNNEWS.com - Media Israel, Haaretz, membongkar kekejaman Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Menurut laporan Haaretz yang diterbitkan pada Selasa (13/8/2024), tentara Israel secara sistematis menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia selama operasi militernya di Gaza.

Praktik itu dilakukan atas sepengetahuan pejabat militer senior, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi.

Menurut kesaksian tentara dan komandan Israel kepada Haaretz, warga sipil Palestina yang dijadikan tameng manusia akan dipakaikan baju seragam tentara Israel dan banyak yang berusia 20-an.

"Sebagian besar dari mereka mengenakan sepatu kets, bukan sepatu bot militer. Tangan mereka diborgol di belakang punggung dan wajah mereka dipenuhi ketakutan," lapor Haaretz, Selasa, dikutip Anadolu Ajansi.

Lebih lanjut, Haaretz mengungkapkan, "Warga Palestina secara acak telah digunakan unit tentara Israel di Jalur Gaza untuk satu tujuan: menjadi tameng manusia selama operasi."

Laporan Haaretz juga menjelaskan bagaimana warga sipil dipaksa menemani tentara Israel selama operasi.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, mereka juga dikirim untuk memeriksa area yang berpotensi bahaya, demi mengurangi korban dari pihak Israel.

Tentara yang terlibat biasanya didoktrin "nyawa kami lebih penting daripada nyawa mereka (warga sipil Palestina)".

Hal itu memicu pembenaran di kalangan tentara Israel untuk menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia.

"Ada kebanggaan di dalamnya," demikian bunyi laporan Haaretz, mengutip pernyataan para prajurit yang memilih warga Gaza untuk dibawa ke Brigade atau Batalyon.

Baca juga: Ibu di Gaza dan Bayi Kembarnya Tewas Diserang Israel, Padahal Baru Dapat Akta Kelahiran

Haaretz juga menyoroti, praktik tameng manusia ini melanggar hukum humaniter dan Konvesi Jenewa, yang jelas-jelas melarang praktik tersebut.

Meski demikian, praktik tersebut tampaknya meluas dan berlangsung secara sistematis dalam operasi militer Israel di Gaza.

"Tentara berpura-pura tidak bersalah, meski rekaman video yang ditayangkan Al Jazeera sekitar dua bulan lalu memperlihatkan (praktik tameng manusia)," kata Haaretz.

Dalam rekaman yang ditayangkan Al Jazeera, lanjut Haaretz, "Tentara Israel tampak mendandani tahanan Palestina mengenakan seragam dan jaket anti-peluru, menyorotkan kamera ke arah mereka, dan mengirim mereka ke rumah-rumah yang rusak parah dan pintu masuk terowongan dengan tangan terikat ikatan plastik."

Seorang tentara yang ikut serta menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia, mengatakan kepada Haaretz, "Ketika saya melihat tayangan Al Jazeera, saya berkata, 'Ah, ya, itu memang benar'."

"Lalu saya melihat tanggapan IDF (dari Angkatan Darat), yang sama sekali tidak mencerminkan fakta itu. Itu (tameng manusia) dilakukan atas sepengetahuan Komandan Brigade," imbuh dia.

Anak di Bawah Umur dan Orang Tua Juga Dijadikan Tameng Manusia

Haaretz melaporkan, warga sipil Palestina yang biasanya dijadikan "tumbal" oleh Israel, banyak yang masih di bawah umur atau lanjut usia (lansia).

Mereka dipaksa melakukan tugas-tugas berbahaya, seperti memasuki terowongan atau gedung lebih dulu, dengan kamera yang terpasang di punggung mereka.

"Ada kalanya orang-orang yang sudah sangat tua dipaksa masuk ke dalam rumah," kata seorang prajurit.

Baca juga: Detik-detik Sersan IDF Tewas Ditembak Al-Qassam, Ucapan Allahuakbar Terdengar saat Target Ambruk

Warga Palestina diberitahu, "Lakukan satu misi di terowongan dan Anda bebas."

"Meskipun beberapa warga Palestina diharuskan untuk tinggal di satu unit 'hanya' selama 24 jam, yang lainnya akhirnya tinggal selama dua hari atau bahkan seminggu," catat laporan tersebut.

Pejabat Militer Israel Tahu

Penyelidikan Haaretz juga mengungkap, pejabat senior militer Israel, termasuk Kepala Staf Herzi Halevi dan Jenderal Komando Selatan, Yaron Finkelan, mengetahui praktik itu.

Haaretz menyoroti, penggunaan warga sipil sebagai tameng manusia bukanlah fenomena baru.

Praktik serupa dilaporkan pernah dilakukan selama operasi militer Israel sebelumnya.

Tentara Israel telah menghadapi kritik dan gugatan hukum atas praktik ini, tetapi penyelidikan menunjukkan penggunaan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia telah menjadi hal yang sistematis dalam konflik yang sedang berlangsung.

Menanggapi penyelidikan tersebut, Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan kebijakan resmi militer melarang penggunaan warga sipil sebagai tameng manusia dan tuduhan tersebut akan diselidiki.

Namun, laporan Haaretz menunjukkan praktik berbahaya dan ilegal ini tetap menjadi bagian yang mengakar dalam operasi militer di Gaza.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas