Pembesar Iran Ungkap Satu-satunya Cara Batalkan Amukan Iran ke Israel, Biden Sampaikan Harapan
Tiga pejabat senior Iran mengungkap satu-satunya cara agar Iran batal melancarkan serangan besar ke Israel.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Tiga pejabat senior Iran mengungkap satu-satunya cara agar Iran batal melancarkan serangan besar ke Israel.
Sebelumnya, Iran sudah bersumpah akan menyerang negara Zionis itu setelah Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dibunuh Israel di Teheran.
Hingga kini Israel belum mengakui atau membantah berada di balik pembunuhan Haniyeh.
Situasi di Timur Tengah kini sangat panas. Intelijen Israel memperkirakan Iran akan menyerang dalam waktu dekat.
Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu dekat Israel sudah berjanji akan membantu Israel jika negara itu diserang.
Bahkan, AS sudah mengerahkan kapal perang dan kapal selamnya ke Timur Tengah untuk memperkuat pertahanan Israel.
Terlepas dari hal itu, ketiga pejabat Iran tadi mengatakan serangan Iran masih bisa dicegah.
Caranya ialah dengan mewujudkan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang kini digempur Israel.
Salah satu dari tiga pejabat tadi mengklaim Iran beserta sekutunya seperti Hizbullah bakal melancarkan serangan langsung jika perundingan gencatan senjata gagal atau Israel dianggap menarik diri dari perundingan.
Para pejabat itu tidak memberi tahu batas waktu yang diberikan Iran.
Dalam beberapa hari terakhir Iran terlibat dalam pembicaraan dengan negara-negara Barat. Pembicaraan itu ditujukan untuk mencegah serangan Iran.
Baca juga: Media Iran: Israel dan AS Gunakan Diplomasi Kucing Mati
Pada hari Selasa, (13/8/2024), Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Turki mengonfirmasi bahwa AS meminta bantuan sekutunya untuk meyakinkan Iran agar tidak menyerang.
“Kami berharap respons kami akan diatur waktunya dan dilakukan dengan cara yang tidak menghalangi potensi gencatan senjata,” ujar Duta Besar Iran kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Jumat, dikutip dari Reuters.
Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Selasa menyebut desakan Barat agar Iran menahan diri adalah sesuatu yang bertentangan dengan prinsip hukum internasional.