Agen Mossad Menyamar Jadi Tukang Sayur Saat Pembunuhan Muhammad al-Deif Petinggi Hamas
Operasi agen Mossad itu bermula dari informasi bahwa Muhammad al-Deif tidak lagi mengikuti protokol keamanannya sendiri.
Editor: Hasanudin Aco
IDF mengkalim berhasil menargetkan komandan Hamas Mohammed Deif dan anggota senior Hamas Rafi Salama.
"Kami sekarang dapat mengonfirmasi: Mohammed Deif telah dibunuh," kata militer Israel pada Kamis (1/8/2024).
Klaim Israel itu muncul satu hari setelah kepala politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh dalam serangan udara di ibu kota Iran, Teheran, Rabu pagi.
Israel meluncurkan bom dan rudal ke wilayah tersebut.
Serangan ini menewaskan lebih dari 90 warga Palestina.
Lebih dari 300 orang terluka akibat serangan Israel.
Namun demikian, dalam sebuah postingan di Telegram, anggota Hamas Izzat al-Rashq menanggapi klaim Israel terkait kematian Mohammed Deif.
“Mengonfirmasi atau menyangkal kesyahidan salah satu pemimpin Qassam merupakan masalah kepemimpinan Brigade Qassam dan kepemimpinan gerakan,” tulis postingan tersebut dikutip dari Al Jazeera.
Menurutnya berita yang dapat dipercaya soal kebenaran ini hanyalah dari Brigade Al-Qassam.
Apabila hingga saat ini Brigade Al-Qassam tidak memberikan berita apa pun, maka hal tersebut belum bisa dinyatakan kebenarannya.
"Kecuali salah satu dari mereka mengumumkan, tidak ada satu pun berita yang dipublikasikan di media atau pihak mana pun yang dapat dikonfirmasi," tegas Izzat.
Sosok Muhammad al-Deif
Sebagai informasi, Deif merupakan salah satu pendiri Brigade Qassam pada 1990-an.
Deif telah memimpin Brigade Al-Qassam selama lebih dari 20 tahun.