Hamas: Muhammad Al-Deif Baik-baik Saja, setelah Israel Klaim Bunuh Dia di Kamp Al-Mawasi
Hamas mengklaim Muhammad Deif baik-baik saja setelah Israel mengklaim berhasil membunuhnya dalam pembantaian di kamp Al-Mawasi, Khan Yunis bulan lalu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Hamas di Qatar, Osama Hamdan, mengatakan Komandan Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas), Muhammad Deif, dalam keadaan baik-baik saja.
Ia menyangkal klaim Israel yang mengatakan berhasil membunuh Muhammad Deif dalam agresinya di kamp pengungsi Al-Mawasi, Khan Yunis di Jalur Gaza pada bulan Juli lalu.
Osama Hamdan mengutuk Israel yang beralasan pembunuhan warga sipil di kamp Al-Mawasi adalah untuk menargetkan Muhammad Deif yang diklaim sedang mengunjungi tempat itu.
"Pembantaian keji yang dilakukan tentara Israel dengan mengebom warga sipil bertepatan dengan pengumuman mereka (Israel) untuk menargetkan dan membunuh tamu tersebut (Muhammad Deif) hanyalah alasan untuk membenarkan pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel," kata Osama Hamdan kepada Associated Press di Qatar, Kamis (15/8/2024).
"Ini adalah pembantaian yang mengerikan, padahal tentara Israel menyatakan wilayah itu sebagai zona aman,” lanjutnya.
Israel Klaim Muhammad Deif Temui Rafi Salama di Al-Mawasi
Sebelumnya, media Israel, Maariv, mengungkap alasan militer Israel mengebom kamp Al-Mawasi yang membunuh setidaknya 90 warga sipil.
Maariv berupaya membenarkan pemboman itu dengan alasan Israel memperoleh informasi intelijen dari Shin Bet mengenai keberadaan Muhammad Deif di Al-Mawasi pada hari itu.
"Muhammad Al-Deif meninggalkan terowongan atas undangan Rafi Salama dan datang menemuinya di Al-Mawasi Khan Yunis, dekat zona kemanusiaan," lapor Maariv, Senin (15/7/2024).
Surat kabar itu mengutip sumber militer Israel yang mengklaim mendapat informasi intelijen dari Shin Bet (Badan Keamanan Israel).
Setelah pembantaian itu, militer Israel mengklaim berhasil membunuh Komandan Batalyon Khan Yunis, Rafi Salama, dan Komandan Brigade Al-Qassam, Muhammad Deif.
Baca juga: Brigade Al-Qassam: Rekrutan Hamas Tembak Mati Sandera setelah Israel Bantai 2 Anaknya
Sebelumnya, Hamas membantah klaim Israel tersebut yang disebut sebagai klaim kosong dan kebohongan.
"Komandan Muhammad Al-Deif mendengar Anda sekarang, dan mengejek kata-kata yang kamu (Israel) ucapkan, 'Saya katakan kepada Netanyahu, 'Anda telah gagal dan Anda menjadi tercela,'" kata Wakil Ketua Hamas di Jalur Gaza, Khalil Al-Hayya mengutip perkataan Muhammad Deif, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (14/7/2024).
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.000 jiwa dan 92.401 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (16/8/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Euro News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel