Penerbangan Singapore Airlines Tujuan Singapura-Tokyo Kena Dampak Topan Ampil
Penerbangan Singapore Airlines (SIA) ke dan dari Tokyo pada hari Kamis (15/8/2024)) kena dampak kondisi cuaca yang disebabkan oleh Topan Ampil.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah penerbangan Singapore Airlines (SIA) ke dan dari Tokyo pada hari Kamis (15/8/2024)) terkena dampak kondisi cuaca yang disebabkan oleh Topan Ampil.
Menurut pemberitahuan yang dikeluarkan oleh maskapai, ada delapan penerbangan SIA ke dan dari Bandara Narita dan Haneda telah dijadwalkan ulang.
Enam dari penerbangan ini melayani rute Singapura dan Tokyo, termasuk SQ12, SQ632, dan SQ633.
"SIA akan menghubungi pelanggan yang terkena dampak untuk memberi tahu mereka tentang perubahan waktu penerbangan," kata Juru bicara maskapai dalam menanggapi pertanyaan CNA pada hari Kamis.
Pelanggan dapat meminta untuk ikut penerbangan alternatif atau mengajukan pengembalian uang penuh untuk sisa tiket yang tidak terpakai.
"Keselamatan pelanggan dan awak pesawat selalu menjadi prioritas utama kami. SIA akan terus memantau situasi dengan saksama dan melakukan penyesuaian jika diperlukan," kata maskapai itu.
Singapore Airlines juga meminta maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Dalam sebuah peringatan pada hari Kamis (15/8/2024), Bandara Internasional Narita mengatakan kemungkinan ada penundaan atau pembatalan penerbangan dan transportasi darat karena topan tersebut.
“Silakan hubungi maskapai penerbangan atau perusahaan transportasi darat Anda untuk informasi lebih lanjut,” tambah Otoritas Bandara Narita.
Scoot, maskapai berbiaya lebih murah milik Singapore Airlines mengatakan kepada CNA bahwa mereka telah membatalkan penerbangan TR874 dan TR875, yang beroperasi antara Singapura dan Tokyo melalui Taipei, yang dijadwalkan pada hari Jumat (16/8/2024).
"Scoot telah menghubungi pelanggan yang terdampak untuk mengakomodasi mereka kembali ke penerbangan alternatif, jika tersedia,"
"Pelanggan yang terdampak juga dapat meminta pengembalian dana penuh jika mereka memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan," kata juru bicara maskapai.
Untuk pemesanan yang dilakukan melalui agen perjalanan atau maskapai penerbangan mitra, pelanggan disarankan untuk menghubungi agen perjalanan atau maskapai pembelian secara langsung untuk mendapatkan bantuan.
"Scoot meminta maaf kepada semua pelanggan yang terdampak atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Keselamatan pelanggan dan kru tetap menjadi prioritas utama kami," kata juru bicara tersebut.
Penerbangan dibatalkan
Saat Topan Ampil mendekati Jepang pada hari Kamis (15/8/2024), ratusan penerbangan dan kereta Jepang dibatalkan.
All Nippon Airways (ANA) membatalkan sekitar 280 penerbangan domestik yang dijadwalkan pada hari Jumat, yang berdampak pada lebih dari 60.000 penumpang.
Sementara Japan Airlines membatalkan 191 layanan domestik dan 26 layanan internasional, yang berdampak pada 38.600 pelanggan.
Selain penerbangan, kereta cepat juga batalkan sejumlah jadwal
Bagian utama jaringan layanan kereta cepat Jepang juga dijadwalkan dibatalkan pada hari Jumat (16/8/2024) – termasuk bagian sibuk antara Tokyo dan pusat kota Nagoya.
Badan cuaca Jepang juga memperingatkan penduduk di wilayah timur akan kemungkinan terjadinya hembusan angin kencang, banjir, luapan sungai, dan tanah longsor.
Topan Ampil menghantam pantai Pasifik Jepang dengan angin kencang dan hujan lebat pada 16 Agustus 2024, Straits Times melaporkan.
Kondisi ini memaksa sejumlah maskapai penerbangan besar Jepang membatalkan penerbangan dan pemerintah mengeluarkan peringatan terhadap kemungkinan tanah longsor dan banjir.
Terletak sekitar 170 km selatan Tokyo, Ampil membawa hembusan angin berkecepatan hingga 216 km/jam saat bergerak ke arah timur laut, kata Badan Meteorologi Jepang (JMA).
Pusat topan tersebut tidak diperkirakan akan mencapai daratan, melainkan bergerak ke arah timur laut menyusuri pantai Honshu dan mengitari wilayah Tokyo, yang merupakan rumah bagi sekitar 40 juta orang, sebelum kembali ke Pasifik mulai 17 Agustus.
JMA menilai sistem cuaca tersebut sebagai “sangat kuat”, satu tingkat di bawah kategori tertingginya yaitu “topan ganas”, dengan kecepatan angin maksimum 195 km/jam.
Badan tersebut memperingatkan masyarakat agar “bersikap waspada terhadap badai dahsyat, gelombang pasang, tanah longsor, banjir di dataran rendah, dan banjir sungai”.
"Meskipun sebagian orang mungkin berencana untuk menghabiskan waktu santai di pantai, kami menghimbau penduduk di wilayah yang berpotensi terkena dampak untuk tidak mendekati laut dan sungai," kata Direktur Kantor Pengelolaan Sungai di Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata, Satoshi Omats dalam sebuah konferensi pers.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)