Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Cina Tuding Filipina "Sengaja" Tabrakkan Kapal di Laut Cina Selatan

Cina menuduh kapal-kapal Filipina “sengaja” menabrak kapal Cina di dekat Second Thomas Shoal, Laut Cina Selatan. Padahal, keduanya…

zoom-in Cina Tuding Filipina "Sengaja" Tabrakkan Kapal di Laut Cina Selatan
Deutsche Welle
Cina Tuding Filipina "Sengaja" Tabrakkan Kapal di Laut Cina Selatan 

Kapal-kapal Cina dan Filipina bertabrakan pada Senin (19/8) dalam sebuah konfrontasi di dekat sebuah beting yang disengketakan di Laut Cina Selatan, demikian menurut laporan CCTV, media pemerintah Cina.

Second Thomas Shoal, yang dikenal sebagai Ayungin oleh Filipina dan Ren'ai Jiao oleh Cina telah berulang kali menjadi lokasi peselisihan antara Beijing dan Manila.

Apa yang dikatakan Cina tentang tabrakan tersebut?

Beijing menuduh salah satu kapal Filipina "secara sengaja” menabrak kapal Cina.

"Meskipun ada beberapa peringatan dari pihak Cina, kapal Filipina 4410 dengan sengaja menabrak kapal Cina 21551,” kata laporan CCTV, dengan mengutip juru bicara penjaga pantai Cina, Geng Yu.

"Kapal-kapal Penjaga Pantai Filipina... secara ilegal memasuki perairan dekat Xianbin Reef di Kepulauan Nansha tanpa izin dari pemerintah Cina," tambah laporan tersebut. CCTV menggunakan nama-nama Cina untuk Sabina Shoal dan Kepulauan Spratly dalam laporannya.

Cina juga menuduh kapal-kapal Filipina bertindak "dengan cara yang tidak profesional dan berbahaya, yang mengakibatkan tabrakan." Sementara, pasukan penjaga pantai Cina mengatakan bahwa tindakan pengendalian yang mereka ambil terhadap kapal-kapal Filipina sudah "sesuai dengan hukum.”

Filipina kemudian diminta untuk "segera menghentikan pelanggaran dan provokasi” atau mereka akan "menanggung semua konsekuensinya.”

Apa respons Filipina?

BERITA TERKAIT

Pemerintah Filipina mengatakan dua kapalnya rusak dalam tabrakan tersebut. Mereka menyalahkan "manuver-manuver yang melanggar hukum dan agresif” yang dilakukan oleh Cina atas kerusakan tersebut.

“Manuver berbahaya ini mengakibatkan tabrakan, menyebabkan kerusakan struktural pada kedua kapal PCG (Penjaga Pantai Filipina),” kata Jonathan Malaya, juru bicara dewan keamanan nasional dan gugus tugas Laut Cina Selatan Filipina.

Manila mengatakan bahwa dua kapal penjaga pantai dengan nama Cape Engano dan Bagacay itu sebelumnya sedang melakukan perjalanan untuk memasok kebutuhan personelnya yang berada di Flat Island.

Filipina vs Cina di Laut Cina Selatan

Cina mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan, termasuk Second Thomas Shoal. Namun, di waktu bersamaan beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Filipina, juga mengajukan klaim yang saling bertentangan dan terkadang tumpang tindih di sana.

Pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag telah menyatakan bahwa klaim Cina tidak memiliki dasar apa pun berdasarkan hukum internasional. Namun, Beijing menolak keputusan tersebut.

Pada tahun 1999, Filipina sengaja menenggelamkan kapal Sierra Madre di Second Tomas Shoal untuk menegaskan kedaulatannya atas wilayah tersebut. Pasukan Filipina kemudian ditempatkan di bangkai kapal tersebut.

Pada bulan Juli lalu, Cina dan Filipina telah mencapai "kesepakatan sementara” yang bertujuan untuk mengakhiri konfrontasi maritim di dekat Second Thomas Shoal, sehingga memungkinkan Manila untuk memasok kembali atol tersebut.

Dan pada awal bulan ini, Filipina mengadakan latihan angkatan laut bersama dengan Amerika Serikat, Kanada, dan Australia di Laut Cina Selatan. Beberapa hari kemudian, Filipina mengadakan latihan bersama pertama kalinya dengan Vietnam, meskipun kedua negara memiliki klaim yang saling bertentangan atas Kepulauan Spratly.

fr/gtp (Reuters, AFP, AP)

Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas