TRIBUNNEWS.COM - Miliarder Amerika Serikat yang juga CEO Tesla, Elon Musk, mengejek jurnalis dan penulis Seth Abramson yang menyerukan pengadilan terhadap dirinya karena berkolusi dengan Rusia.

Seth Abramson, yang menjadi terkenal di AS pada masa kepresidenan Donald Trump, secara ekstensif meneliti dugaan hubungan antara Trump dan Rusia, menargetkan Musk pada hari Sabtu.

Dia bereaksi terhadap klaim pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov bahwa CEO Tesla memberinya Cybertruck, yang dia jadikan senjata dan ingin dikirim ke pasukan Rusia di garis depan konflik Ukraina.

“Elon Musk menyediakan kendaraan yang siap digunakan militer kepada musuh-musuh Amerika? Mengapa ini bukan berita terbesar di Amerika saat ini?” tulis Seth Abramson di media sosial X.

“Mengapa West Point memanjakan orang yang bekerja secara terbuka melawan AS?”

“Apakah Anda benar-benar terbelakang sehingga Anda mengira saya menyumbangkan Cybertruck kepada seorang jenderal Rusia?” Musk menjawab. “Satu lagi contoh betapa media lama berbohong.”

Awal pekan ini Elon Musk menyampaikan pidato kepada lulusan kadet West Point, itulah sebabnya Abramson memanggil sekolah militer.

Tesla Cybertruck adalah kendaraan listrik yang sangat bergaya dengan eksterior ekstra tahan lama, namun tidak pernah dirancang untuk penggunaan militer dan tersedia di pasar dengan harga mulai dari $200,000.

Kadyrov mengemudikan kendaraannya di sekitar Grozny, ibu kota Republik Chechnya di Rusia selatan, menurut sebuah video yang dia terbitkan hari Sabtu.

Baca juga: Komandan Pasukan Elit Chechnya Modifikasi Tesla Cybertruck Jadi Mobil Perang Bersenapan Mesin

Ia memiliki senapan mesin di dudukannya yang dipasang di tempat tidur kargo. Kadyrov berpose dalam posisi penembak, mengenakan sabuk amunisi untuk efek dramatis.

Keluhan awal terhadap Elon Musk yang memicu tuduhan Abramson datang dari mantan anggota parlemen Ukraina Anton Gerashchenko, yang memiliki kehadiran luas di segmen X berbahasa Inggris, di mana ia aktif dalam mempromosikan kepentingan negaranya.

Baca juga: Akui Kirim 43.500 Tentara, Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov Siap Tambah Pasukan ke Rusia

Pengusaha Amerika Serikat ini telah menjadi sasaran para pejabat dan tokoh masyarakat Ukraina sejak akhir tahun 2022, ketika ia mulai secara terbuka mempertanyakan strategi militer Kiev dalam konflik dengan Rusia dan menyerukan konsesi demi perdamaian.