Hizbullah Bantah Laporan Mengenai Fuad Shukr yang Tewas Dipancing dengan Telepon: Penuh Kebohongan
Hizbullah tolak laporan WSJ yang 'direkayasa' tentang pembunuhan Fuad Shukr.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Tetapi, Nasrallah menegaskan bahwa kehilangan Fuad Shukr tidak akan melemahkan Hizbullah sama sekali.
Hizbullah juga telah bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel.
Kata Keluarga atas Tewasnya Fuad Shukr
Pembunuhan komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr akan membuat perlawanan Lebanon lebih bertekad untuk melanjutkan perlawanan melawan rezim apartheid Israel, kata putri Fuad Shukr kepada situs web Press TV.
Berbicara kepada situs web Press TV, putri sulungnya, Khadija mengenang apa yang terjadi pada hari itu dan bagaimana ia dan anggota keluarganya mengetahui tentang kesyahidan Shukr.
“Awalnya, kami mengira serangan itu adalah bom sonik, tetapi kemudian kami segera menyadari bahwa itu adalah ledakan,” kenang Khadija, mengacu pada fenomena yang telah menjadi kejadian umum di Lebanon selatan dalam beberapa bulan terakhir.
“Tidak terpikir oleh kami bahwa ayah saya mungkin berada di lokasi ledakan."
"Ia selalu merahasiakan keberadaannya karena keadaan pekerjaan, dan kami tidak pernah bertanya karena rasa hormat."
"Ia biasanya akan menelepon kami ketika ada serangan atau ledakan untuk memastikan bahwa kami baik-baik saja dan meyakinkan kami bahwa ia juga baik-baik saja.”
Serangan udara pada 30 Juli terhadap sebuah apartemen hunian di distrik Haret Hreik, Dahiyeh, yang juga menewaskan dua anak.
Menurut putrinya, beberapa saat setelah ledakan, dia dan anggota keluarganya diberi tahu bahwa ayah mereka ada di lokasi ledakan.
Namun, personel pertahanan sipil tidak dapat melacaknya atau menemukan jasadnya di antara yang terluka dan yang mati syahid.
Baca juga: IDF Ancam Timur Tengah usai Haniyeh dan Fuad Shukr Tewas: Intelijen Israel Bisa Bunuh Siapa Pun
Sehingga muncul spekulasi tentang keberadaannya.
“Kami menunggu sama seperti orang lain saat tim penyelamat mengevakuasi orang-orang yang dari bawah reruntuhan,” kata Khadija.
"Kami masih berharap bahwa dia mungkin masih hidup."