Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benarkah Paket Senjata Ini Jadi Bantuan Terakhir Jerman Untuk Ukraina?

Pemerintah Jerman mengirimkan paket militer untuk mempersenjatai Ukraina dalam peperangannya melawan Rusia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Benarkah Paket Senjata Ini Jadi Bantuan Terakhir Jerman Untuk Ukraina?
Mil.in.ua
Rudal IRIS-T SLS 

TRIBUNNEWS.COM -- Pemerintah Jerman mengirimkan paket militer untuk mempersenjatai Ukraina dalam peperangannya melawan Rusia.

Dalam informasi yang telah diperbarui mengenai bantuan senjata Jerman ke Ukraina meliputi sejumlah perlengkapan militer.

Dalam web pemerintah Jerman yang dikutip dari Ukrainska Pravda mengungkapkan ada 11 jenis senjata yang dikirimkan Berlin ke Kiev untuk memerangi invasi pasukan Vladimir Putin.

Pembaruan bantuan tersebut meliputi:

  1. Sistem rudal antipesawat IRIS-T SLS;
  2. 14.000 peluru artileri 155 mm;
  3. 10 pesawat nirawak permukaan;
  4. 26 pesawat nirawak pengintai VECTOR beserta suku cadang;
  5. Peralatan penjinak bahan peledak;
  6. 6 ekskavator teknik yang sangat mudah dibawa;
  7. Kendaraan perbaikan dan pemulihan lapis baja Bergepanzer 2 beserta suku cadang;
  8. 55.000 kotak pertolongan pertama;
  9. 700 senapan serbu MK 556;
  10. 10 senapan presisi tinggi HLR 338 beserta amunisi;
  11. 50 senapan serbu CR 308.

Baca juga: Kursk Dikuasai Ukraina, Batalion Akhmat Jadi Kambing Hitam

Jerman merupakan negara anggota NATO kedua yang jor-joran mempersenjatai Ukraina, setelah Amerika Serikat. Jerman memberikan begitu banyak senjata karena memiliki kepentingan keamanan di kawasan dan ekonomi.

Meski demikian, ternyata bantuan tersebut ada batasnya. Kini negara terkaya di Uni Eropa itu mulai 'ngos-ngosan' dan menyatakan akan menghentikan menggerojok senjata ke Kiev.

Surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung melaporkan Kanselir Olaf Scholz telah meminta agar bantuan untuk Ukraina dihentikan.

Scholz mengatakan, bahwa bulan ini bantuan ke Ukraina telah dihentikan.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-908: Ukraina Klaim Hancurkan Jembatan Kedua di Kursk

Berita Rekomendasi

Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius menyebut sudah tidak ada dana lagi untuk militer Ukraina, karena Berlin mengalami krisis anggaran.

Jerman menyebutkan bahwa Ukraina akan dipersenjatai dengan dana dari bunga aset-aset Rusia yang telah disita oleh Uni Eropa dan AS.

Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen sebelumnya mengatakan bahwa keuntungan dari aset-aset Rusia saat ini telah mencapai 1,5 miliar euro atau setara dengan Rp31 triliun.

T-72B3 Rusia. Tank ini terlibat pertarungan sengit dengan Leopard yang dioperasikan militer Ukraina.
T-72B3 Rusia. Tank ini terlibat pertarungan sengit dengan Leopard yang dioperasikan militer Ukraina. (Ist)

Sementara Duta Besar Ukraina untuk Jerman Oleksii Makieiev meminta agar rencana Jerman memangkas bantuan militernya ke Kiev dibatalkan.

"Kami berharap bahwa pemerintah federal akan menemukan cara untuk mendanai kebutuhan keamanan bersama kita untuk tahun ini dan bahwa Bundestag akan bersikap tegas dan jelas mengenai anggaran 2025," kata Makieiev.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas