Jenderal Purn IDF: Israel Bisa Runtuh dalam Setahun Akibat Perang Atrisi Lawan Hamas-Hizbullah
Yitzhak Brik memperingatkan bahwa perang atrisi yang berkepanjangan dengan Hamas dan Hizbullah dapat menyebabkan Israel runtuh dalam setahun
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Jenderal Purn IDF: Israel Bisa Runtuh dalam Setahun Akibat Perang Lawan Hamas-Hizbullah
TRIBUNNEWS.COM - Mayor Jenderal Purnawirawan Israel, Yitzhak Brik memperingatkan kalau negaranya bisa runtuh dalam setahun jika perang atrisi (gesekan) melawan gerakan perlawanan Hamas dan Hizbullah terus berlanjut.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Israel, Haaretz, Brik menyatakan kalau Menteri Keamanan Israel, Yoav Gallant tampaknya mulai menyadari kebenaran kalau Israel dalam bahaya besar jika terus melanjutkan perang di berbagai front saat ini.
Baca juga: Divisi David, 40 Ribu Prajurit Baru Tentara Israel Buat Perang Multi-Front di Tengah Krisis Personel
"Jika perang regional meletus karena kegagalan mencapai kesepakatan di Gaza, Israel akan berada dalam bahaya yang mengancam," katanya dikutip Al Mayadeen dari lansiran Haaretz.
Brik menambahkan, "Sebagian besar pernyataan muluk Gallant tentang tujuan perang di Gaza belum tercapai."
Setelah pasukan pendudukan Israel memasuki Kota Gaza, Gallant mengklaim mereka akan "menguasai kota dan terowongannya serta mengalahkan Hamas," sebuah target yang menurut Brik "masih jauh dari jangkauan."
Lebih jauh, Brik menggarisbawahi kalau Gallant juga mengklaim, selama serangan di Khan Younis di Gaza selatan, bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar sendirian di terowongan dan telah kehilangan kendali atas anak buahnya.
Pernyataan itu juga tidak benar, katanya.
Baca juga: 11 Bulan Tak Jua Menang di Gaza, Kepala Staf IDF: Kami Tak Akan Biarkan Hamas Angkat Kepala
Mayor jenderal IDF yang sudah pensiun itu melanjutkan, "Saya berasumsi Gallant sekarang menyadari bahwa perang telah kehilangan tujuannya. Kita tenggelam dalam rawa Gaza, kehilangan tentara kita di sana tanpa peluang untuk mencapai tujuan utama perang, yaitu untuk menggulingkan Hamas."
Brick menggambarkan pernyataan Gallant, Kepala Staf Umum Pasukan Pendudukan Israel Herzl Halevi, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "asap dan cermin" untuk menipu para pemukim Israel, menekankan bahwa kepemimpinan rezim saat ini baik tingkat politik maupun militer sedang membawa Israel menuju bencana.
Ia menegaskan kalau mengganti Netanyahu dan sekutu-sekutunya yang berhaluan kanan jauh dapat menyelamatkan Israel dari spiral eksistensial yang dapat segera mencapai titik yang tidak dapat dikembalikan lagi.
Baca juga: Sibuk Bersiap Hadapi Serangan Pembalasan Iran-Hizbullah, Ekonomi Israel Kacau-balau
Pertempuran dengan Hizbullah Saat Ini Adalah Kekalahan Strategis
Awal bulan Juli, Brik menyuarakan kekhawatiran mendalam atas agresi pendudukan Israel di Gaza dan memperingatkan konsekuensi yang parah jika perang meluas ke garis depan utara dengan Hizbullah di Lebanon.
Brik mengakui, pendudukan Israel telah menghadapi kerugian yang signifikan di Gaza, menekankan bahwa jika situasi meningkat menjadi konfrontasi dengan Hizbullah, hal itu dapat menyebabkan kekalahan strategis bagi Israel.
Mengkritik strategi militer saat ini sebagai tidak efektif, ia menunjukkan kalau meskipun terjadi pemboman besar-besaran selama delapan bulan, jaringan terowongan bawah tanah Hamas sebagian besar tetap utuh, dan gerakan Perlawanan telah mengisi kembali jajarannya.