Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Sambut PM China Li Qiang di Moskow, PM Rusia: Negara Barat Berusaha Kucilkan Rusia

Presiden Vladimir Putin menyambut PM China dalam kunjungannya ke Moskow. PM Rusia pamer kedekatan China-Rusia kepada negara-negara Barat.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Putin Sambut PM China Li Qiang di Moskow, PM Rusia: Negara Barat Berusaha Kucilkan Rusia
kremlin.ru
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Perdana Menteri China Li Qiang dalam kunjungannya ke Moskow, Rabu (21/8/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyambut kunjungan Perdana Menteri China, Li Qiang, di Moskow, Rusia pada Rabu (21/8/2024).

Putin memuji hubungan dagang antara Rusia dan China yang berkembang pesat.

“Rencana dan proyek bersama skala besar Rusia-China di bidang ekonomi dan kemanusiaan akan berlanjut selama bertahun-tahun,” kata Putin dalam pernyataan yang dirilis laman resmi Kremlin, Rabu.

Li Qiang melakukan perjalanan ke Moskow untuk membahas kerja sama ekonomi di tengah berlanjutnya perang Rusia dan Ukraina.

Ia memuji upaya Putin untuk memperdalam hubungan antara Rusia dan China melalui kerja sama bilateral.

Perjalanan empat hari Li Qiang juga akan mencakup perhentian di sekutu Rusia, Belarus.

Kunjungan para pejabat China di Rusia adalah yang pertama sejak perang Rusia dengan Ukraina memasuki dimensi baru, menyusul serangan militer Ukraina yang mendadak dan berkelanjutan ke Kursk, Rusia, pada awal Agustus.

BERITA TERKAIT

"Negara-negara tertentu menghalangi kebangkitan kolektif pasar-pasar baru dan negara-negara berkembang," kata kedua kepala pemerintahan tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, mengatakan kunjungan China ke Rusia tidak menargetkan pihak ketiga mana pun.

Ia menyinggung negara-negara Barat yang berupaya mengucilkan Rusia dengan menerapkan sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.

"Rusia dan China berada dalam situasi eksternal yang sulit karena negara-negara Barat memberlakukan sanksi tidak sah dengan dalih yang tidak masuk akal," kata Mikhail Mishustin, seperti diberitakan RIA Novosti.

"Mereka berusaha untuk menahan potensi ekonomi dan teknologi Rusia dan China," lanjutnya.

Ia menekankan Rusia dan China perlu menjalin kerja sama untuk melindungi kepentingan bersama, membangun dunia multipolar dan memperkuat koordinasi pada platform internasional.

Rusia dan China menggambarkan hubungan keduanya sebagai kemitraan strategis tanpa batas dan mencapai tingkat kepercayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Vladimir Putin Cium Al Quran Saat Datang ke Masjid di Grozny Chechnya, Kadyrov Siap Kerahkan Pasukan

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas