Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Butuh Gencatan Senjata, Media Zionis Akui Negaranya Tak Kuat Hadapi Perang Regional

Media Israel mengakui bahwa negaranya tak akan kuat menghadapi perang regional besar-besaran di Timur Tengah.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Israel Butuh Gencatan Senjata, Media Zionis Akui Negaranya Tak Kuat Hadapi Perang Regional
Rntv/tangkapan layar
Pasukan Israel (IDF) dari divisi cadangan infanteri menyerbu ke sebuah pemukiman warga Palestina di Jalur Gaza dalam agresi militer yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 silam. 

TRIBUNNEWS.COM – Media Israel bernama Makor Rishon mengakui bahwa negaranya tak akan kuat menghadapi perang regional besar-besaran di Timur Tengah.

Oleh karena itu, Israel sangat membutuhkan gencatan senjata. Namun, pejabat militer dan pejabat politik masih berselisih perihal gencatan senjata.

Media tersebut mengatakan situasi Israel saat ini berada di titik kritis.

Para pejabat keamanan dan militer Israel mendukung adanya gencatan senjata sementara. Di sisi lain, pejabat politik meyakini tindakan menghentikan perang pada saat ini justru akan menjadi bencana.

Menurut Makor Rishon, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan “kepentingan strategis Israel memerlukan keberadaan tentara Israel di Koridor Philadelphi dan Netzarim”.

Sebaliknya, pejabat militer Israel menyebut adanya militer Israel di kedua koridor itu tidak penting atau tidak diperlukan.

Staf Umum Israel meyakini Israel membutuhkan gencatan senjata agar bisa kembali menyusun diri dan mengatur strategi demi menghadapi front utara.

BERITA TERKAIT

Saat ini Israel direcoki oleh kelompok Hizbullah yang hampir tiap hari melancarkan serangan ke Israel utara.

Gencatan senjata juga memberi Israel kesempatan untuk menentukan langkap apa yang akan diambil selanjutnya.

Seorang wartawan Makor Rishon, Ari Shavit, menyinggung rusaknya persatuan internal di Israel pada permulaan perang.

Shavit menyebut situasi menjadi riskan karena perselisihan internal makin kuat.

Baca juga: Kerahkan Jet Tempur, Israel Mengaku Bunuh Taha Abu Nada, Otak di Balik Senjata Hamas

“Inti kepemimpinan Netanyahu di Israel dalam 15 tahun terakhir bukanlah kekuatan, tetapi kelemahan,” ujar Shavit.

“Kita berdiri di pinggir jurang, dan dalam setiap saat perang regional kecil bisa berubah menjadi perang regional besar yang di dalamnya kita tidak siap,” katanya dikutip dari Al Mayadeen.

“Budaya saling menuduh pada saat yang menentukan ini telah menjadi sesuatu yang merusak  dan mematikan.”

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas