Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Butuh Gencatan Senjata, Media Zionis Akui Negaranya Tak Kuat Hadapi Perang Regional

Media Israel mengakui bahwa negaranya tak akan kuat menghadapi perang regional besar-besaran di Timur Tengah.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Israel Butuh Gencatan Senjata, Media Zionis Akui Negaranya Tak Kuat Hadapi Perang Regional
Rntv/tangkapan layar
Pasukan Israel (IDF) dari divisi cadangan infanteri menyerbu ke sebuah pemukiman warga Palestina di Jalur Gaza dalam agresi militer yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 silam. 

Media terkenal Amerika Serikat, CNN, juga melaporkan perselisihan mendalam di antara pejabat keamanan Israel dan Netanyahu.

Anggota kabinet Netanyahu yang berasal dari sayap kanan masih menolak kesepakatan gencatan senjata.

Bahkan, pejabat keamanan menuding Netanyahu berusaha menyabotase perundingan dengan Hamas.




Menurut CNN, andai kesepakatan gencatan senjata bisa terwujud, hal itu juga hanya akan berlangsung selama beberapa minggu. Perang akan segera berlanjut di Gaza.

“Saya siap menerima sebagian kesepakatan. Bukan rahasia bahwa kesepakatan itu akan memulangkan beberapa orang,” kata Netanyahu pada bulan Juni lalu.

Akan tetapi, Netanyahu kemudian kembali menegaskan keinginannya untuk melanjutkan perang.

“Tetapi kita berkomitmen untuk melanjurkan perang setelah gencatan senjata itu demi mencapai tujuan menghancurkan Hamas. Saya tidak akan menyerah dalam hal ini.

BERITA TERKAIT

Sementara itu, seorang pejabat senior AS telah berujar kepada CNN bahwa militer Israel akan “menyukai” gencatan senjata.

Baca juga: Genosida Israel Tak Terbendung, Warga Sipil di Nuseirat dan Khan Younis Jadi Sasaran Drone dan Rudal

Adapun Wall Street Journal melaporkan bahwa Hamas sudah menawarkan pembebasan beberapa sandera demi memperpanjang gencatan senjata tahun lalu. Namun, Israel menolaknya.

Laporan itu didasarkan pada pernyataan juru penengah perundingan dan mantan negosiator Israel.

Saat itu Israel meminta Hamas untuk membebaskan semua wanita yang diyakini disandera oleh Hamas.

Awal pekan ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut operasi mereka pada bulan Maret lalu bisa saja menewaskan warga Israel yang diduga disandera di terowongan Gaza.

Menurut media Israel, lima dari enam sandera telah tewas akibat tembakan Israel saat seranan darat ke Khan Younis enam bulan silam.

Pejabat keamanan Israel menyebut akan ada lebih banyak sandera yang diperkirakan tewas jika gencatan senjata tidak terwujud.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas